Sosok.ID - Warga Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur dihebohkan dengan kembalinya salah satu warga setempat usai dimakamkan 6 jam sebelumnya.
Pria tersebut bernama Sunarto (40), warga Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Tuban yang dikabarkan meninggal.
Ia dikabarkan meninggal usai alami kecelakaan parah di daerah Kecamatan Brondong, Lamongan, Senin (7/10/19) lalu.
Bahkan kondisi tubuhnya dikabarkan tak dapat dikenali oleh warga maupun keluarga sekalipun.
Namun, lewat motor yang digunakan saat kecelakaan akhirnya pihak kepolisian dapat menemukan identitas dan alamat dari korban kecelakaan tersebut.
Kapolsek Grabagan, AKP Ali Kantha membenarkan adanya kejadian kecelakaan yang menewaskan seorang pria di Kecamatan Brondong, Lamongan hingga kondisinya tak bisa dikenali.
Saat keluarga Sunarto mendatangi kantor polisi dan membawa jenazah korban kecelakaan serta melakukan prosesi pemakaman, baik keluarga maupun warga yang mengurus jenazah juga tidak mengetahui bahwa itu jasad Sunarto atau bukan.
Sebab kondisinya sudah tak bisa dikenali lagi.
Seusai dimakamkan, 6 jam kemudian warga desa dibuat heboh saat Sunarto pulang ke rumah dengan keadaan sehat dan tak terluka sedikitpun.
Belakangan terungkap bahwa jenazah yang dikuburkan bukanlah jasad Sunarto (40) warga setempat.
Namun jenazah tersebut bernama Wariim, warga Desa Jarum, Kecamatan Semanding, Tuban.
Wariim adalah kawan dari Sunarto yang saat kecelakaan terjadi sedang mengendarai motor milik Sunarto.
"Jadi memang benar kejadian tersebut, tapi ada sedikit kekeliruan yang harus diluruskan. Sebab yang meninggal dunia dan dikubur itu sebenarnya bukan Pak Narto, melainkan orang lain," ujar Kapolsek Grabagan, AKP Ali Kantha, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/10/2019).
Hal tersebut diketahui setelah pihak kepolisian mendapati sejumlah keterangan dari penuturan Sunarto maupun keluarga korban (Wariim).
Sunarto mengaku bahwa dirinya berhutang kepada Wariim hingga harus menggadaikan motor miliknya sebagai jaminan.
Bahkan motor tersebut telah dibawa Wariim selama tiga bulan.
"Sunarto mengaku bahwa dirinya memang mempunyai hutang kepada almarhum, dan sebagai jaminan digunakan motor miliknya yang diserahkan kepada korban, itu sudah sejak tiga bulan lalu," jelasnya.
Dan kemudian kecelakaan pada hari Senin itu terjadi hingga mengakibatkan Wariim meninggal dunia saat mengendarai motor Sunarto.
Saat kejadian kecelakaan, pihak kepolisian tidak mendapati satu identitas pun yang dibawa korban tersebut.
Akhirnya pihak Polsek Brondong menghubungi indentitas yang tertera sebagai pemilik kendaraan serta mengabarkan pengendara meninggal dunia kepada keluarga pemilik kendaraan.
"Kemudian terjadi kecelakaan Senin kemarin itu, karena saking parahnya kondisi korban dan sulit dikenali, sementara tidak ada tanda pengenal maka pihak kami sempat dihubungi oleh jajaran Polsek Brondong agar menghubungi pihak keluarga sesuai pemilik kendaraan dan mengabarkan korban telah meninggal dunia," sambung Ali.
Keluarga Sunarto pun membawa jenazah kembali pulang ke rumah di desa Gesikan, Kecamatan Grabagan.
Sebab kondisi yang cukup parah hingga keluarga tak mencurigai bahwa jenazah tersebut bukanlah Sunarto.
"Bahkan saat memandikan sebelum dimakamkan, Pak Mudin juga sempat tidak mengenali korban lantaran kondisinya yang parah," tutur Ali.
Namun berselang enam atau tujuh jam usai prosesi pemakaman selesai dilakukan, Sunarto ternyata pulang ke rumahnya.
Lantaran mendapat kabar dari teman-temannya bekerja jika Wariim yang mengendarai motor miliknya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Dari kepulangan Sunarto yang menghebohkan warga desa itulah titik terang mengenai identitas jenazah yang baru saja dikubur 6 jam lalu.
Setelah itu baru keluarga Wariim dihubungi mengenai meninggalnya korban setelah mengalami kecelakaan di Lamongan.
Kejadian tersebut sempat viral di media sosial Facebook dari kiriman akun bernama Mas Deni ke grup Facebook Media Informasi Tuban. (*)