"Kemudian terjadi kecelakaan Senin kemarin itu, karena saking parahnya kondisi korban dan sulit dikenali, sementara tidak ada tanda pengenal maka pihak kami sempat dihubungi oleh jajaran Polsek Brondong agar menghubungi pihak keluarga sesuai pemilik kendaraan dan mengabarkan korban telah meninggal dunia," sambung Ali.
Keluarga Sunarto pun membawa jenazah kembali pulang ke rumah di desa Gesikan, Kecamatan Grabagan.
Sebab kondisi yang cukup parah hingga keluarga tak mencurigai bahwa jenazah tersebut bukanlah Sunarto.
"Bahkan saat memandikan sebelum dimakamkan, Pak Mudin juga sempat tidak mengenali korban lantaran kondisinya yang parah," tutur Ali.
Namun berselang enam atau tujuh jam usai prosesi pemakaman selesai dilakukan, Sunarto ternyata pulang ke rumahnya.
Lantaran mendapat kabar dari teman-temannya bekerja jika Wariim yang mengendarai motor miliknya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Dari kepulangan Sunarto yang menghebohkan warga desa itulah titik terang mengenai identitas jenazah yang baru saja dikubur 6 jam lalu.
Setelah itu baru keluarga Wariim dihubungi mengenai meninggalnya korban setelah mengalami kecelakaan di Lamongan.
Kejadian tersebut sempat viral di media sosial Facebook dari kiriman akun bernama Mas Deni ke grup Facebook Media Informasi Tuban. (*)