"Jadi energi tersisa itu dikeluarkan secara perlahan sehingga kondisi patahan itu bisa mencapai kestabilan kembali, jadi ini kondisinya normal," tuturnya.
Menurut Andi, meski banyak gempa susulan yang terjadi namun skalanya relatif lebih kecil dibanding gempa utama dengan magnitudo 6,8.
Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 6, 8 itu mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada 26 September lalu sekitar pukul 08.46 WIT.
Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan, 128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km dari Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Gempa berpusat di kedalaman 10 km.
Akibat gempa tersebut tercatat 38 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.
(Rahmat Rahman Patty)
(*)