Sosok.ID - Keanekaragaman Etnis di Nusantara melahirkan begitu banyak budaya yang menjadi warisan bagi anak cucunya.
Dari bahasa hingga busana, Indonesia memiliki begitu banyak keunggulan dibanding dengan negara lain.
Bahkan berbatas pada busana saja, Indonesia memiliki beratus-ratus pakaian adat.
Dari yang bercorak alami hingga yang bercorak bangsawan, semua diwariskan pada anak cucunya.
Kisah berikut menceritakan kecintaan seorang wanita yang telah memantapkan dirinya untuk menggunakan pakaian adat Nusantara.
Wisni Indarto (38), seorang pecinta busana tradisional tak malu akan kekayaan budaya bangsanya tersebut.
Tujuh tahun sudah ia mengenakan atasan kutu baru yang dipadukan dengan kain batik, serta tak lupa sepatu sneakers.
Malu? Tidak, justru bila dibongkar isi lemari pakaiannya, hal luar biasa akan kita temukan.
Nyaris tak ada baju lain selain kutu baru dan batik yang tertata rapi di lemari pakaiannya.
"Saya suka olahraga. Jadi di luar kutu baru dan batik, paling hanya baju olahraga," ujar Wisni saat dihubungi Kompas.com, bertepatan dengan Hari Batik Nasional, Rabu (2/1/2019), dikutip oleh Sosok.ID.
Meski memutuskan untuk selalu memakai pakaian tradisional Nusantara, sang suami, Doni Indarto tak pernah protes.
Wisni menuturkan bahwa suaminya tak pernah protes hingga memberikan komentar buruk pada awal ia memutuskan berpakaian adat.
"Tapi saat saya pakai kutu baru dia ga pernah comment (negatif). Paling berkata, bagus," tuturnya, dilansir dari Kompas.com.
Meski secara tersirat sang suami mendukung langkah Wisni untuk menggunakan pakaian tradisional setiap hari tersebut bukan perkara gampang.
Di tahun-tahun awal ia memutuskan memakai busana adat tersebut sempat menuai cibiran dari berbagai kalangan.
Dari cibiran yang biasa hingga yang pedas sekalipun pernah ia terima saat ia mantap kenakan busana tersebut.
Bahkan pada awal-awal pertemanan Wisni yang tergolong mudah bergaul tersebut ia mendapatkan pengalaman yang unik.
Saat orang sekitarnya belum mengetahui keputusan Wisni untuk memakai busana tersebut.
Salah satu orang yang ia kenal bahkan mengomentari cara berpakaian Wisni.
Baca Juga: Beginilah Cara Ratu Elizabeth II Menghindari Obrolan dengan Pemimpin Diktator
"Sering disebut planet dari manalah, bajunya kok kaya begini, abis dari kondangan? Dan lainnya," ucapnya, dilansir dariKompas.com.
Meski dianggap aneh, Wisni bergeming.
Semakin dibully, ia akan semakin menunjukkan konsistensinya mengenakan pakaian ciri khas budaya Indonesia yang harus dilestarikan tersebut.
Kecintaannya pada budaya ini pula yang membuatnya tak pernah merasa risih.
Wisni justru senang ketika bertemu orang lain di jalan orang tersebut bertanya habis kondangan di mana, itu salah satu momne yang ditunggu.
Bagi dia, dengan anggapan orang ia pergi ke pesta setiap hari, ia dianggap bahagia oleh orang lain.
Seiring dengan waktu, apa yang ia dapatkan pada saat pertama kali memutuskan, cibiran demi cibiran kini berubah menjadi pujian.
"Karena konsistensi saya, kini mereka bilang ternyata kebaya itu tidak hanya digunakan untuk acara formal ya. Ternyata bagus ya dipakai kasual" tuturnya, dilansir dari Kompascom.
Pakaian yang diproduksinya pun laris manis di pasaran lewat label WDrupadi. Kini ia mengantongi omzet Rp 40 juta-50 juta per bulan.
Pembelinya pun tak hanya dalam negeri. Sejumlah negara menjadi konsumennya, seperti Malaysia, Singapura, hingga Australia.
"Untuk kutu baru saya jual Rp 325.000-425.000. Untuk rok kain saya jual Rp 395.000, " ucapnya, dikutip oleh Sosok.ID dari Kompas.com.
Sampai saat ini, pemilik akun Instagram @Wisni_W_drupadi menjadi inovator. (*)