Sosok.ID - Mengingat embargo persenjataan dikala kisruh Timor-Timur, Indonesia dibuat merana lantaran tak mendapat suplai berbagai mesin tempur untuk mempertahankan kedaulatannya.
Wajar merana lantaran kala itu berbagai senjata militer Indonesia disuplai Blok Barat.
Sekali kran suplai diembargo bisa ditebak pasti mengurangi kesiapsiagaan angkatan perang Indonesia.
Meski demikian selalu ada hikmah dibalik sebuah peristiwa.
Baca Juga: Bukan Hanya Piton, Ular Berkaki Sangat Langka Ini Juga Jadi Korban Karhutla Riau
Embargo membuat Indonesia mau berpikir, berbuat dan berinovasi demi kemandirian alutsista.
Berbagai persenjataan mulai dibuat secara mandiri, sebut saja ada kapal perang, panser, senapan api hingga tank medium.
Salah satu hikmah adanya embargo itu adalah berhasilnya Indonesia membuat bom untuk pesawat tempur Sukhoi 27/30, yakni P250 Live buatan PT.Dahana.
Pada 2017 lalu, bom ini sukses diujicoba.
"Saat ini ada uji coba bom buatan Dislitbang TNI AU jenis P250 di Pandanwangi. Ini buatan anak bangsa," ujar Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Samsul Rizal, Kamis ( 14/12/2017) silam.
Kini pada tahun 2019 bom P250 Live sudah digunakan secara masif oleh TNI AU.
Pada fire power demo beberapa waktu lalu, TNI AU amat getol menjatuhkan bom P250 ini sebagai ajang latihan di AWR Pandanwangi, Jawa Timur.
Kepala Depohar 60 Lanud Iswahjudi Kolonel (Pnb) Wahyu Laksito menyatakan, bom P250 dirakit untuk menunjang persenjataan pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30.
Sebelumnya, TNI AU sudah membuat bom seberat 100 kilogram.
Baca Juga: Selamatlkan Bocah Papua yang Tenggelam, Prajurit Kostrad TNI Rela Bertaruh Nyawa
"Ini buatan yang kedua khusus untuk pesawat Sukhoi. Sebelumnya, 100 kilogram sudah digunakan," kata Wahyu.
Kemampuan P250 tak kalah sangar dari bom buatan AS yakni Mk82 yang sering digunakan untuk menggempur Taliban.
Daya ledak bom P250 diperkirakan mencapai 1,2 kilometer persegi. Bisa dipastikan apapun yang ada disana bakal disapu habis oleh bom ini.
Satu pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30 sendiri bisa mengotong 3 ton bom.
Mengetahui kedahsyatan bom ini, Malaysia pernah ingin membeli P250.
Namun Kementrian Pertahanan Indonesia melarang penjualan bom ini ke negara lain lantaran termasuk senjata strategis milik TNI. (Seto Aji/Sosok.ID)