Kelima wanita itu setelah diselidiki adalah ibu dari sebagian anak yang sedang mengemis.
"Kita dapat, datanya ada yakni 20 anak dan 5 ibu-ibu," kata Dadang kepada wartawan di Mapolsek Medan Helvetia, Kamis (19/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Setelah dibawa kekantor guna dibina, ternyata 20 anak di bawah umur beserta 5 wanita yang ternyata adalah ibu kandung mereka tersebut berasal dari daerah yang sama.
Dengan alasan ekonomi, kelima wanita tersebut nekat untuk membuat anak-anak mereka menjadi tukang minta-minta.
Oleh pengusutan tersebut polisi kemudian mendatangi wilayah tempat tinggal mereka sekaligus mendata apakah mereka telah mendapatkan bantuan dari pemerintah atau belum.
"Kita sudah lakukan identifikasi, kita datangi rumahnya. kita perintahkan Polsek Percut. Jadi mereka ini satu lingkungan," katanya, dikutip dari Kompas.com.
"Upayanya dari soft sampai hard untuk menjaga anak-anak ini tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang lebih tua, meskipun orangtuanya. Ini kita masih dalami, Ini masih berkisar keluarganya," tambah Dadang,dikutip dariKompas.com.
Baca Juga: Selamatlkan Bocah Papua yang Tenggelam, Prajurit Kostrad TNI Rela Bertaruh Nyawa
Dari pemeriksaan sementara, anak-anak ini tinggal di Jalan Padang, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung.
Berbagai alasan disampaikan oleh anak-anak tersebut dan juga kelima ibu itu.
Semuanya beralasan karena faktor ekonomi hingga anak berinisiatif mengemis untuk membantu keuangan keluarga.