Sosok.ID- Perlakuan seorang guru di Morowali ini patut diacungi jempol.
Sebab, ia rela menggendong muridnya agar dapat pergi ke sekolah.
Kisahnya viral usai akun Instagram @makassar_iinfo mengunggah kisahnya.
Dalam unggahannya diketahui guru tersebut bernama Mukim.
Sementara sekolah tempat ia mengajar terletak di Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat.
Dalam foto-foto yang diunggah, tampaknya Mukim adalah seorang guru SMP.
Sebab, anak yang digendongnya mengenakan seragam putih biru.
Kaki kanan siswa SMP itu juga tampak diperban.
Namun, dalam keterangannya, tidak disebutkan identitas siswa tersebut.
"Aksi seorang guru di Morowali, Sulawesi Tengah yang rela menjemput dan menggendong siswanya yang sedang mengalami patah tulang agar tetap bisa belajar di sekolah.
"Berdasarkan informasi yang dihimpun, beliau bernama pak Mukim dan lokasi sekolah beliau mengabdi terletak di desa Wosu kec. Bungku Barat.
Semoga bisa jadi contoh untuk guru-guru lainnya. Sukses selalu pak..❤❤❤," tulis akun @makassar_iinfo dalam unggahannya.
Unggahan tersebut di unggah pada Rabu (18/9/2019) malam.
Hingga artikel ini dibuat, unggahan tersebut sudah mendapat lebih dari 28 ribu likes.
Adapun komentar positif dari warganet yang membanjiri unggahan tersebut.
Seperti komentar @thechuapss "Luar biasa pak semoga sehat dan sukses trus"
@sya.fitrianiputri "Semoga sehat selalu Pak Guru dan juga di mudahkan resiknya Aminn"
@lely_maudimanamana "Yaallah paguru semoga rezeki mu lancar yyaa sehat selalu pa"
@mandiss579 "The real pahlawan tanpa tanda jasa ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️"
@ishakkarim0 "Percayalah pak. Tdk ada perbuatan baik yg sia" ????"
Berdasarkan hasil penelusuran Sosok.id, diketahui guru itu bernama Abdul Mukim yang mengajar mata pelajaran IPA.
Ia mengajar di SMP Negeri 4 Buku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Sementara, siswa yang digendongnya adalah Mohamad Agil.
Ia merupakan siswa yang duduk di kelas tujuh.
Karena sebuah kecelakaan, kaki Agil mengalami patah tulang.
Sehingga Mukim berinisiatif untuk menjemput dan menggendong Agil ke sekolah agar ia tidak ketinggalan pelajaran.
Kisah serupa
Seorang guru di Gunungkidul, Yogyakarta juga melakukan hal yang sama.
Yakni Mateus Brotosugondo (55) yang mengajar di SDN Kenteng II, Ponjong.
Setiap hari, ia menjemput muridnya untuk pergi ke sekolah.
Jumlah murid yang ia jemput dalam sekali angkut memang hanya 2 hingga 3 orang saja.
Sebab, ia pun hanya mengendarai sepeda motor lawas miliknya.
Sehingga, ia harus bolak-balik untuk mengantar sekitar 15 muridnya.
Murid-murid yang berasal dari kelas 1 hingga 6 itu akan menunggu Mateus di sebuah tempat.
Barulah mereka menunggu giliran untuk diantar ke sekolah naik sepeda motor.
Baca Juga: Oknum Guru di Kalimantan Barat Cabuli 15 Muridnya Berulang Kali
Jarak 2,5 km ditempuhnya bersama murid-muridnya melalui jalanan sengan medan yang tak mulus.
Dengan keterbatasan sekolah tempatnya mengajar, Mateus berharap murid-muridnya dapat meraih prestasi di kancah nasional.
(*)