Sosok.ID - Salah satu lembaga antariksa yang menjadi pelopor perjalanan ke luar angkasa menjadi sorotan.
Hal tersebut berkaitan dengan rencana proyek perjalanan luar angkasa yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang.
Banyak persiapan yang dilakukan oleh NASA sebelum proyek tersebut dilaksanakan.
Salah satunya dengan menggelar serangkaian pelatihan bagi calon Astronot sebelum ditugaskan pada 2024 mendatang.
Baca Juga: 3 Anaknya Dilantik Jadi Prajurit TNI AD, Kepala Suku Kanum di Papua Gelar Acara Adat Selama 12 Jam
Dilansir dari Thesun.co.uk (17/9/19), NASA menggelar latihan untuk calon Asronot untuk menghadapi situasi gravitasi rendah.
Dengan menggunakan metode akuatik, nasa melatih ketahanan para penelitinya yang akan dikirim ke luar angkasa tersebut.
Pengaturan akuatik membantu para astronot menciptakan kembali seperti apa hidup dan bekerja dalam pengaturan gravitasi rendah.
Diterjemahkan Sosok.ID dari Thesun.co.uk, Badan Antariksa tersebut mengatakan dalam sebuah postingan di website resmi mereka.
"Para astronot NASA mengenakan rompi dan ransel berbobot untuk mensimulasikan berjalan di Bulan, yang memiliki seperenam gravitasi Bumi.", diterjemahkan dari Thesun.co.uk.
Berbarengan dengan itu, NASA juga merilis potret Astronot yang sedang berada dalam kolam yang berisi air lengkap dengan atribut luar angkasa.
Dilansir dari The Sun, potret tersebut diambil dari Neutral Buoyancy Laboratorium yang terletak di Johnson Space Center di Houston, Amerika Serikat.
Astronot Drew Feustel dan Don Pettit adalah di antara mereka yang saat ini berlatih di lab bawah laut.
Fasilitas ini biasanya digunakan untuk melatih astronot di luar angkasa dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Diterjemahkan dari Thesun.co.uk, NASA menjelaskan: "Tim-tim bergerak di sekitar, menyiapkan habitat, mengumpulkan sampel dan menyebarkan eksperimen seperti yang akan mereka lakukan di Bulan."
Badan antariksa AS bertujuan untuk mengembalikan astronot ke bulan pada 2024 sebagai bagian dari program Artemis-nya.
Artemis harus menghasilkan pembentukan kehadiran manusia yang berkelanjutan di permukaan bulan.
Misi ini juga bertujuan untuk menempatkan wanita pertama di Bulan.
Astronot Apollo 11 Buzz Aldrin memprediksi bahwa program Artemis akan membawa beberapa dekade kemajuan dalam perjalanan ruang angkasa.
Dia baru-baru ini mengatakan kepada Fox News: "Warisan Apollo selama lima dekade berjalan jauh dari Apollo 1 melalui pendaratan yang sukses, naik melalui Apollo 17 ... dan sekarang kita akan memulai dasawarsa Artemis", diterjemahkan Sosok.ID dari Thesun.co.uk. (*)