Namun sayang nyawanya tak tertolong usai menjalani pengobatan selama satu minggu.
Sahar dinyatakan meninggal pada 8 September 2019.
Saudari Sahar mengatakan pada media lokal Iran bahwa ia memiliki gangguan kesehatan mental.
Menurut keterangannya, wanita yang diketahui memiliki latar belakang pendidikan teknik komputer itu, memiliki gangguan bipolar.
Gangguan itu, lanjutnya, semakin parah usai Sahar dipenjara.
Kematian Sahar lalu membuat warganet Iran menyerukan protes di media sosial.
Dilansir dari situs resmi Amnesty Internasional, pihak berwenang Iran telah mengizinkan beberapa perempuan untuk masuk ke stadion dalam beberapa kesempatan.
Namun, Amnesty International menilai bahwa tidakan tersebut hanya sekadar publisitas.
Padahal bisa saja mereka mencabut larangan tersebut.
Amnesty Internasional juga percaya bahwa Sahar Khodayari bisa saja masih hidup jika bukan karena adanya larangan ini.