Diketahui, Iran memang melarang perempuan untuk melihat pertandingan sepakbola secara langsung di stadion.
Peraturan itu sudah ditetapkan sejak 1981.
Sahar juga bukanlah wanita pertama yang melakukan aksi tersebut.
Namun, ia menjadi perhatian publik karena melakukan aksi yang tak kalah nekat.
Usai menunggu selama enam bulan, ia kembali ke pengadilan untuk mendengar keputusan hukuman.
Tetapi, karena hakim yang bertugas ada keperluan mendesak, pengadilan itu ditunda.
Dilansir dari BBC, ia kemudian mendengar kabar bahwa ia akan mendapat hukuman enam bulan hingga dua tahun penjara.
Mendengar hal tersebut, Sahar lalu melakukan aksi bakar diri di depan gedung pengadilan.
Berkat aksinya itu, ia menderita luka bakar yang parah, yaitu 90 persen.
Sahar lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.