Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengenal Arsenik, si 'Pembunuh Tak Kasat Mata' yang Digunakan untuk Membunuh Munir, Rupanya Pernah Jadi Obat untuk Penyakit Raja Singa

Tata Lugas Nastiti - Minggu, 08 September 2019 | 18:00
Mengenal Arsenik, si 'Pembunuh Kasat Mata' yang Digunakan untuk Habisi Nyawa Munir.
Kolase gambar tangkap layar University of Washington dan KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Mengenal Arsenik, si 'Pembunuh Kasat Mata' yang Digunakan untuk Habisi Nyawa Munir.

Salah satu senyawa arsenik bentuk anorganik yang kerap digunakan sebagai racun adalah Arsenik Trioksida yang tak memiliki bau, warna dan rasa.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Sekarat Usai Dibully Hingga Dibakar oleh Teman Sekolahnya Tanpa Alasan, Ibu Korban: Mereka Monster!

Bila terkontaminasi dalam konsentrasi yang cukup tinggi, tubuh manusia akan mulai bereaksi dengan sangat cepat.

Gangguan kesehatan seperti gangguan metabolisme pencernaan, kram otot, gangguan sinyal otak, sesak napas, serangan jantung hingga kelumpuhan dapat terjadi.

Kendati dianggap sebagai racun paling mematikan di dunia, arsenik rupanya juga pernah dipakai dalam dunia medis.

Dilansir Sosok.ID dari jurnal penelitian berjudul 'Arsenic-The 'Poison of Kings' and 'The Saviour of Syphilis' karya John Firth edisi Desember 2013, senyawa arsenik pernah digunakan dalam pengobatan penyakit Raja Singa.

Baca Juga: Nekat Perkosa Sapi Tetangga dengan Alasan Iseng, Seorang Kakek 68 Tahun Cuma Dijatuhi Denda Rp 139 Ribu

Pada tahun 1906, seorang dokter asal Jerman bernama Paul Ehrlich dan rekan-rekannya menemukan bahwa senyawa turunan arsenik dapat mengobati penyakit raja singa dengan sangat baik.

Dalam penelitiannya, arsenik disebut memiliki kemampuan baik sebagai antibakteri dan antimikroba yang mampu mengisolasi pertumbuhan infeksi bakteri Spirochaeta pallidasebagai penyebab utama penyakit Raja Singa.

Paul Ehrlich mengembangkan hipotesis bahwa senyawa kimia turunan arsenik dapat mengisolasi dan menghancurkan mikroorganisme tertentu tanpa melukai jaringan tubuh inang.

Pada tahun 1908, Paul Ehrlich pun dianugerahi penghargaan Nobel di bidang medis atas karyanya menemukan obat untuk penyakit Raja Singa dengan menggunakan senyawa arsenik.

Baca Juga: Hanya Seukuran Peti Mati, Indekos Sleep Box Viral di Jakarta Akhirnya Ditutup Pemprov Gegara Dianggap Tak Manusiawi

Source :Kompas.comMaterial Safety Data Sheet-ArsenicAgency for Toxic Substances and Disease RegistryArsenic-The 'Poison of Kings' and 'The Saviour of Syphilis

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x