Dilansir Sosok.ID dari laman Agency fo Toxic Substances and Disease Registry, arsenik adalah senyawa kimia dengan nomor atom 33 dan tergolong unsur semi metal yang memiliki masa atom 75.
Arsenik adalah salah satu senyawa kimia yang dapat ditemukan secara organik dalam kandungan tanah maupun anorganik melalui proses sintetis.
Dalam konsentrasi yang cukup rendah, arsenik bisa dengan mudah ditemukan dalam kandungan berbagai jenis makanan seperti, nasi, susu, dan daging hewan.
Mengutip Material Safety Data Sheet, Minggu (8/9/2019), arsenik memiliki bentuk fisik padatan atau cairan berwarna keperakan seperti Raksa atau air keras.
Berbeda dengan Sianida, arsenik sendiri adalah senyawa kimia yang tidak memiliki bau dan rasa sehingga sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam suatu tempat.
Senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan, industri bahkan di bidang kesehatan.
Kendati demikian, senyawa arsenik tergolong sebagai senyawa kimia dengan tingkat keracunan yang paling mematikan.
Saking mematikannya, senyawa ini kerap disebut sebagai si 'pembunuh tak kasat mata' atau 'raja racun' paling mematikan di dunia.
Bentuk fisiknya yang sulit dideteksi dan efek racunnya yang bekerja cepat membuat senyawa kimia ini kerap kali disalah gunakan untuk aksi kriminal.
Seperti dalam kasus pembunuhan Munir.