Ia pun mengaku ketakutan ketika berada di tengah kesendirian.
Apalagi ketika depresinya kembali melanda. Ia takut sendirian
"Dalam hidupku aku bukanlah orang yang punya banyak teman. Aku tidak pandai bergaul. Keberadaan sesorang dan ketiadaan seseorang sangat berarti bagiku. Maka dari itu aku takut.
Aku takut kalau selama ini aku terlalu clingy kepada orang-orang yang mengenalku. Aku takut sendirian. Ketika aku depresi aku merasa sangat sendirian.
Tidak ada yang dapat aku ajak curhat. Tidak ada yang dapat aku peluk. Tidak ada yang bilang kepadaku kalau dia mengerti dan mau menenangkanku," tulis Mukhtar Amin.
"Saat aku depresi aku merasakan ketiadaan itu jauh lebih baik dari pada keberadaan. Setiap waktu yang berlalu terasa menusuk. Pekerjaan semuanya tertunda. Apapun tidak ingin dilakukan. Yang diinginkan adalah ketiadaan.
Aku masih merasa aku tidak benar-benar sembuh dari depresi. Kalau depresi itu dianalogikan sebagai ruangan aku sekarang hanya berhasil keluar dari ruangan itu.
Sangat mungkin aku untuk kembali ke ruangan itu bahkan terjerumus ke dalam sumurnya yang dalam," tulisnya lagi.
Setelah itu, Mukhtar Amin sempat mengungkapkan bahwa ia akan berjuang untuk melawan depresinya.