Sosok.id - Ramai di sosial media mengenai kontroversi yang diutarakan oleh salah satu tokoh Betawi, Ridwan Saidi dalam sebuah unggahan video di laman situs berbagi video.
Dalam unggahan di chanel Youtube bernama "Macan Idealis", video yang diunggah ada beberapa bagian.
Setidaknya ada tiga bagian video yang diunggah dan menuai banyak komentar baik dari warganet dan juga beberapa sejarawan serta pemerhati sejarah di Indonesia.
Dilansir dari laman Youtube tersebut, terlihat juga politisi muda Vasco Ruseimy, dalam video tersebut vasco bertindak sebagai pembawa acara atau Host.
Sedangkan Ridwan Saidi sebagai narasumber utama dalam konten video tersebut.
Di salah satu unggahan video tersebut, dengan judul unggahan "MENGEJUTKAN !! BABE RIDWAN SAIDI NGAMBUK, Ternyata Sriwijaya Adalah Kerajaan Palsu dan Fiktif", banyak penjelasan yang merujuk bahwa beberapa pelajaran sejarah yang diajarkan di buku-buku sejarah selama ini salah.
Kontroversi tersebut dikatakan oleh Ridwan Saidi, dalam unggahan yang berdurasi lima belas menit lebih lima puluh satu detik.
Penjelasan mengenai sejarah Nusantara yang dituturkan oleh Babe Ridwan, sebutan untuk Ridwan Saidi oleh Vasco dalam unggahan itu berbanding terbalik dengan penjelasan sejarah yang selama ini ada dalam buku-buku sejarah masa Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.
Baca Juga: Dana, Korban Pembunuhan Ibu Tiri di Sukabumi Ternyata Teman Putra Maia Estianty, Al Ghazali
Dalam hal ini banyak hal kontra yang dilontarkan oleh salah satu tokoh masyarakat betawi, Ridwan Saidi ini.
Di menit ke 5:20 dalam video tersebut, Ridwan Saidi mengatakan,"Eee Sriwijaya itu kan kerajaan fiktif. Kite gak sebut ya".
Suatu pernyataan yang mengejutkan banyak pihak.
Bahkan dilansir dari Kompas.com (28/8/19), Yayasan Tandi Pulau yang berisi para budayawan di Sumatera Selatan akan menempuh jalur hukum terkait pernyataan tersebut.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Operasi Razia Patuh di Seluruh Indonesia Ternyata Mempunyai Nama-nama Unik
Tak hanya pernyataan mengenai Sriwijaya saja yang menjadi kontroversi dari unggahan video dengan presenter Vasco Ruseimy ini.
Kontroversi lainnya mengenai Raden Patah, Pemuka Kerajaan Demak di daerah Jawa Tengah.
Pada detik ke 7:37 dalam unggahan video ini, diberi pertanyaan oleh Hostnya yang dipegang oleh politisi muda Vasco Ruseimy, "Jadi Raden Patah ini Yahudi?", tanya Vasco kepada Babe Ridwan.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Ridwan Saidi, "Yahudi. Yahudi. Bukan", singkat tokoh betawi itu.
Oleh sebab kontroversi yang ada dalam video unggahan chanel Youtube "Macan Idealis" tersebut Kelompok budayawan Sumatera Selatan yang tergabung dalam Yayasan Tandi Pulau bereaksi.
Melalui ketua Yayasan Tandi Pulau, Erwan Suryanegara mengatakan ada dugaan unsur kesengajaan dalam unggahan video di laman Youtube yang disebarkan pada (23/8/19) lalu itu.
"Karena ini ada kejahatan yang digolongkan ITE, karena ada yang menyebarkan berita bohong, hoaks, tanpa data-data ilmiah, data valid, kami lihat ada celah ke sana, tentu ke ranah hukum. Tujuan kami adalah agar video yang tidak benar itu nanti dihapus oleh pihak YouTube," kata Erwan setelah menggelar rapat bersama Dinas Kebudayaan Palembang, Selasa (27/8/2019), dikutip oleh Sosok.ID dari Kompas.com.
Dalam kesempatan tersebut Erwan juga akan membuat video yang diunggah ke laman Youtube dengan menampilkan seluruh data artefaktual arkeologis hasil temuan ilmiah para arkeolog di Sumatera Selatan.
Menurut Erwan, pernyataan mengenai Sriwijaya adalah kerajaan fiktif itu harus dipertanggung jawabkan.
"Kata-kata atau pernyataan bahwa Sriwijaya itu fiktif dan Sriwijaya itu hanya suatu bajak laut sebenarnya pernyataan ngawur, pernyataan yang tidak mendasar, tanpa memiliki data yang ilmiah," ujar Erwan, dilansir dari Kompas.com.
Erwan juga mengkritik mengenai keberanian Ridwan Saidi untuk berstatmen mengenai Sriwijaya yang ia katakan fiktif tersebut.
Pasalnya menurut Erwan, Ridwan adalah wartawan senior yang sudah pensiun dan buka kapasitasnya untuk membicarakan sejarah dengan dampak yang kontroversial seperti saat ini.
"Pak Ridwan Saidi atau Babe itu setahu saya adalah wartawan senior yang sudah pensiun dan sebenarnya tidak punya kapasitas untuk membicarakan Sriwijaya," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Seorang Ibu Paksa 2 Anaknya Makan Kotoran Anjing Hingga Tumbuh Cacing Kremi di Perut Korban
Ridwan Saidi mengklaim bahwa sejarah Indonesia dibelokkan oleh sebagian orang bodoh untuk membodohi seluruh rakyat Indonesia. (*)