Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sejarah Pembentukan Paskibraka, Pasukan yang Berjuang Kibarkan Bendera Pusaka di Istana Negara

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 17 Agustus 2019 | 06:00
Pasukan Paskibraka bertugas menaikan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Pasukan Paskibraka bertugas menaikan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Sosok.ID- Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) selaku menjadi perhatian saat upacara peringatan kemerdekaan berlangsung.

Pasukan ini biasanya terdiri dari sekumpulan pelajar kelas 10 atau 11 sekolah menengah atas (SMA).

Adapun, mereka yang bertugas merupakan siswa siswi pilihan dari berbagai daerah.

Mereka nantinya akan bertugas di Istana Negara.

Untuk mengibarkan bendera pusaka, yang sekarang menggunakan duplikatnya, saat upacara peringatan kemerdekaan berlangsung.

Baca Juga: Cerita Muhamat Asraf, Paskibraka Istana Negara yang Lolos Seleksi dengan Modal Sepatu Robek Pinjaman Tetangga

Yakni, diselenggarakan setiap tanggal 17 Agustus.

Dengan presiden sebagai pelaksana upacaranya.

Melansir Tribunnews Wiki, seleksi pemilihan anggota Paskibraka dimulai sejak bulan April.

Sejarah Paskibraka

Dilansir dari laman artikelSejarah Lengkap, Paskibraka mulai dibentuk sejak 1946.

Saat Soekarno memerintahkan Mayor M. Husein Mutahar untuk menyiapkan upacara kemerdekaan yang hendak dilaksanakan di Yogyakarta.

Baca Juga: Syarat Menjadi Pembawa Baki Paskibraka Nasional 17 Agustus, Jangan Sampai Bendera Terbalik

Tepatnya di Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Husein kemudian mencari pemuda dan pemudi dari seluruh penjuru wilayah Indonesia untuk melaksanakan upacara tersebut.

Sebab, pemuda pemudi adalah perwujudan dari orang-orang yang akan memimpin negeri.

Namun, keterbatasan transportasi pada masa itu membuat gagasan ini urung dilaksanakan.

Akhirnya, Husein hanya berhasil membawa lima orang yang terdiri dari tiga pemuda dan dua pemudi.

Baca Juga: Cerita Pilu Aurellia Qurrota Ain, Paskibra Tangerang yang Meninggal, Sempat Disuruh Push Up dengan Tangan Dikepal Hingga Makan Jeruk Sama Kulitnya

Kelima orang tersebut berasal dari daerah yang berbeda-beda.

Tetapi, saat itu kebetulan kelimanya sedang berada di Yogyakarta.

Lima orang dipilih sebagai lambang dari Pancasila.

Formasi yang dinamakan Pasukan Penggerak Bendera itu digunakan sampai tahun 1949.

Hingga pada 1950 upacara peringatan kemerdekaan dipindahkan ke Jakarta dan Husein tak lagi menjadi penanggung jawab untuk pelaksanaannya.

Baca Juga: Firasat Keluarga Aurellia Qurotaini, Calon Pembawa Baki Paskibraka Tangerang yang Meninggal, Diduga Jadi Korban Penganiayaan Senior

Rumah Tangga Kepresidenan kemudian mengambil alih tugasnya hingga tahun 1966.

Pasukan Penggerak Bendera saat itu terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari seluruh daerah yang sedang berada di Indonesia.

Hingga pada masa kepemimpinan Soeharto, tepatnya pada 1967, Husein kembali didaulat untuk menyipakan pelaksanaan upacara.

Saat itu pula Husein merealisasikan gagasannya yang belum sempat terwujud.

Ia kemudian membentuk pasukan dengan formasi barisan yang sama dengan sekarang.

Baca Juga: Senyum Bangga Orang Tua Dhea Lukita Andriana, Anak TKI asal Tulungagung yang Berhasil Terpilih Jadi Paskibraka Istana Negara

Formasi

Formasi ini terdiri dari tiga kelompok.

Nama kelompok didasarkan pada tanggal kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Yakni, Pasukan 17, Pasukan 8, serta Pasukan 45.

Pasukan 17 disebut sebagai pasukan pengiring atau pemandu.

Baca Juga: Yenti Garnasih, Sosok yang Disebut Akan Jadi Jaksa Agung Pertama di Indonesia yang Berasal dari Kaum Hawa

Pasukan 8 merupakan pasukan inti yang disebut pasukan pembawa bendera.

Sementara Pasukan 45 disebut sebagai pasukan pengawal.

Saat itu pun, keadaan masih belum memungkinkan untuk mengumpulkan seluruh perwakilan dari masing-masing provinsi di Indonesia.

Husein hanya memanggil putra puti daerah yang berada di Jakarta saja.

Adapun untuk pasukan 45, Husein saat itu berniat untuk melibatkan Mahasiswa AKABRI, tetapi keadaan tak memungkinkan.

Baca Juga: 4 Tangisan Soekarno yang Tercatat Sejarah, Salah Satunya Saat Pembacaan Pancasila Untuk Pertama Kali

Hingga ada usulan untuk menggunakan pasukan khusus ABRI, tapi juga tak memungkinkan.

Sampai akhirnya, pasukan 45 diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres) yang sekarang telah berganti nama menjadi Paspampres.

Tetapi, pada 1969 Pasukan Pengibar Bendera berhasil dilaksanakan oleh putra putri yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

Hingga pada 1973, Idik Sulaeman mengusulkan sebuah nama baru untuk Pasukan Pengibar Bendera.

Yakni, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang disingkat Paskibraka.

(*)

Source :Sejarah Lengkap Tribunnews Wiki

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x