Sosok.ID - Senyum bangga tak lepas dari wajah ibunda Muhamat Asraf kala menceritakan bagaimana anaknya bisa lolos seleksi anggota paskibraka Istana Negara.
Muhamat Asraf boleh berbangga hati, lantaran terpilih menjadi salah satu anggota Paskibraka Istana Negara bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Dengan modal sepatu robek pinjaman dari tetangga, Muhamat Asraf berhasil lolos seleksi sebagai anggota paskibraka Istana Negara yang mewakili Provinsi Riau.
Melansir dari Kompas.com, Muhamat Asraf (17) adalah siswa SMA Negeri 1 Kampar Kiri Tengah, Kampar, Riau.
Muhamat Asraf bersama dengan satu siswa pria lainnya dariSMA 1 Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu terpilih menjadi anggota Paskibraka Istana Negara pada upacara HUT NKRI ke-74 mendatang.
Menariknya, Asraf berhasil menyisihkan ratusan calon anggota Paskibraka lainnya dari seluruh Riau hanya bermodalkan sepatu robek pinjaman.
Kesempatan langka ini sendiri tidak disangka-sangka oleh sang ibu, Atik.
Dari awal Asraf mengikuti proses seleksi awal, Atik sama sekali tidak tahu bila anaknya menaruh minat pada dunia baris berbaris.
Selama ini Atik hanya tahu bila putranya hobi mencari ikan di sungai dan bermain bola voli.
Sehingga kabar Muhammat Asraf berhasil lolos seleksi wakili Provinsi Riau sebagai anggota paskibraka negara cukup mengejutkan.
Atik bahkan mengetahui anaknya ikut seleksi anggota paskibraka ketika Muhamat Asraf pulang ke rumah dalam keadaan muntah-muntah.
"Saat itu dia muntah sampai di rumah. Dia bilang tadi ikut Paskibraka.
Saya bilang ke dia, kalau memang mau jadi anggota Paskibraka, berlatihlah dengan tekun dan sungguh-sungguh," ungkap Atik.
Melansir Tribunnews, Atik yang selama ini tahu putranya bercita-cita sebagai polisi pun mendukung apapun yang menjadi pilihan anaknya.
Ia merasa bangga bila anak dari keluarga jelata seperti putranya mampu lolos seleksi paskibraka hingga tingkat nasional.
Baca Juga: Kantongi Nama Terduga Pelaku Penembakan Brigadir Heidar, Polri Akui Alami Kendala Buru KKB Papua
"Alhamdulillah, saya bangga sekali. Sungguh saya tidak menyangka Asraf bisa lolos ke tingkat pusat.
Kami sangat bersyukur dan tim seleksi profesional. Kali ini mungkin baru anak jelata bisa masuk (Paskibraka) tingkat nasional," ungkap Atik.
Di balik rasa bangganya sang anak terpilih jadi anggota paskibraka Istana Negara, rupanya Atik juga memiliki kisah yang cukup pilu.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Atik mengatakan bahwa saat seleksi final, putra bungsunya itu sempat merasa minder.
Hal ini dikarenakan Asraf tak memiliki sepatu yang bagus untuk dipakai saat seleksi tingkat Nasional.
Atik yang seorang diri membesarkan Asraf dan mencari nafkah untuk keluarga pun tak mampu membelikan sepatu baru untuk anaknya.
Namun sang ibu tidak menyerah begitu saja demi mimpi anaknya.
Atik pun langsung meminjam salah satu sepatu milik tetangganya.
Mirisnya, sepatu yang ia pinjam itu rupanya dalam keadaan yang tak lagi sempurna dan robek di sana-sini.
"Dia sempat malu sama kawan-kawannya. Jadi saya pinjam sepatu tetangga," aku Atik.
Dengan modal sepatu robek pinjaman dari tetangga, Asraf justru lolos seleksi paskibraka tingkat nasional bersama dengan satu siswa lainnya.
Kini sang anak tengah berada di Jakarta menjalani pelatihan intensif sebelum HUT NKRI ke-74, Sabtu (17/8/2019) besok.
Atik mengaku cukup sedih ditinggal sang anak berlatih ke Jakarta.
Pasalnya, ia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh kebun sawit tak memiliki penghasilan tetap untuk membiayai sang anak berlatih di kota orang.
"Saya tidak punya uang. Saya hanya kerja serabutan di kebun sawit dan karet orang lain. Kadang satu hari dapat gaji Rp 75 ribu. Itu pun enggak tiap hari," aku Atik.
Atik juga sedih tak bisa menghubungi sang anak lantaran Asraf tak memiliki ponsel seperti anak-anak sebayanya.
Kendati demikian, Atik merasa bangga dengan prestasi sang anak dan mengharapkan yang terbaik untuk Asraf.
"Saya sangat bangga sama Asraf. Saya kangen sekali sama dia. Dia gak pegang HP jadi enggak bisa dihubungi. Saya harap Asraf sukses pada saat pengibaran bendera nanti," tutup Atik.
(*)