Dua tahun kemudian, ia berhasil memiliki lisensi pilotnya.
Pertengahan 1920-an, Earheart lalu pindah ke Massachusetts.
Tempat di mana ia menjadi pekerja sosial di rumah pemukiman bagi para imigran yang bernama Denison.
Tak lupa ia juga terus mengejar mimpinya untuk menjadi seorang pilot.
Pada masa itu, kemudian ia mendapat kesempatan untuk menerbangkan pesawat melintasi Samudera Atlantic.
Tepatnya pada April 1928.
Banyak orang yang berspekulasi bahwa ia terpilih karena memiliki kemiripan dengan Charles Lindbergh.
Orang yang tahun lalu menjadi pilot pertama yang terbang melintasi Samudera Atlantik.
Earheart pun menuliskan pengalamannya itu ke dalam sebuah buku berjudul 20 Hrs. 40 Min. di tahun 1928.
Berkat tulisannya itu, ia kemudian menjadi sorotan publik.
Bahkan ia berkeliling ke seluruh penjuru di AS untuk memberikan pidato.