Tanggapan
Masih melansir dari Kompas.com, Ketua Barisan Kader Gus Dur Kota Malang, Dimas Dersi atau Dimas Lokajaya mengatakan bahwa, pihaknya mengambil langkah hukum kepada pelaku untuk mencegah konflik horizontal.
Sebab, pelaku membawa dua organisasi agama yang besar, yakni NU dan Muhammadiyah.
Menurut perkiraannya, pelaku telah terpapar aliran radikal.
Hal itu dapat dilihat dari tak adanya raut muka penyesalan saat ia meminta maaf.
"Hampir terjadi konflik horizontal, kesalah pahaman karena si A ini yang bersangkutan ini menggunakan akun dengan background Pemuda Muhammadiyah. Ini kan kita khawatir terjadi konflik horizontal," katanya, mengutip dari Kompas.com.
Sementara itu, menurut pengakuan Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Malang, Edi Rudiyanto, pelaku tidak terdaftar sebagai anggota Muhammadiyah.
Garis struktur ke bawah juga tidak mengenali pelaku.
"Kami kurang memahami. Pada prinsipnya, faktanya yang bersangkutan tidak pernah menjadi warga Muhammadiyah. Tidak pernah masuk pada organisasi Muhammadiyah. Tidak mempunyai nomor baku Muhammadiyah. Tidak pernah ikut baitul arqam yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah," jelasnya, mengutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Tertidur Pulas, Seorang Petugas Satpol PP Dijadikan Obyek Selfie Gubernur dan Diberi Sejumlah Uang