Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

The Great Purge, Operasi Pembantaian 1,2 Juta Warga Uni Soviet Pengikut Lenin yang Dilakukan Oleh Rezim Stalin

Seto Ajinugroho - Jumat, 09 Agustus 2019 | 17:01
Warga Uni Soviet yang dicurigai simpatisan Komunis Bolshevik, nyawa mereka bisa melayang kapan saja.
history.com

Warga Uni Soviet yang dicurigai simpatisan Komunis Bolshevik, nyawa mereka bisa melayang kapan saja.

Sosok.ID - The Great Purge, publik Rusia sudah tak mau lagi mengingat-ingat kalimat ini.

Bagaimana tidak, Great Purge yang berarti pembersihan besar-besaran ialah pembunuhan skala besar yang terjadi di Uni Soviet.

Mengutip history.com, Jumat (9/8/2019) semenjak pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin yang merupakan kepala Partai Bolshevik, meninggal pada tahun 1924, keadaan politik dalam negeri Soviet goyah.

Ada dua nama yang menjadi kandidat pengganti Lenin, yakni Josef Stalin dan Leon Trotsky.

Baca Juga: Lontarkan Ancaman yang Buat Menlu Amerika Ketar-Ketir, Soekarno : Kami Terpaksa Melakukan Politik Memakai Senjata

Posisi Leon Trotsky lebih kuat lantaran ia adalah pendiri Tentara Merah Soviet.

Namun malah Stalin yang berhasil menguasai tampuk pimpinan Uni Soviet dan menyatakan dirinya sebagai diktator pada tahun 1929.

Akan tetapi setelah Stalin berkuasa, beberapa anggota partai Bolshevik mulai mempertanyakan otoritasnya.

Panas kuping Stalin mendengar ocehan para lawan politiknya itu.

Hasrat kediktatorannya lantas membawa ambisi untuk memusnahkan saja mereka.

Baca Juga: Kisah Saudara Kembar yang Tak Pernah Berkomunikasi dengan Orang Lain, 'Untuk Hidup Normal, Salah Satu Harus Meninggal'

Source : history.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x