Sosok.ID - Isu tentang taruna Akmil keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie terpapar paham radikalisme kini tengah ramai diperbincangkan publik.
Pasalnya, isu Enzo Zenz Allie terpapar radikalisme beredar pasca dirinya diterima masuk sebagai taruna Akmil tahun 2019.
Adanya isu ini membuat Menteri Pertahanan Ryanmizard Ryacudu ikut angkat bicara.
Melansir dari Tribun Wiki, Kamis (8/8/2019), isu terkait Enzo Zenz Allie terpapar paham radikalisme pertama kali diketahui dari postingan akun Facebook Salman Faris.
Dalam postingan tersebut Salman Faris menyebut bahwa ia menemukan isu yang mencengangkan tentang Enzo Zenz Allie.
Salman Faris menyebut bahwa Enzo Zenz Allie dan ibunya, Hadiati Basjuni Ellie adalah kelompok paham kuat radikalisme.
Fakta ini ia dapatkan ketika dirinya iseng mencari akun media sosial Enzo Zenz Allie dan ibunya.
Tak ayal postingan Salman Faris ini pun langsung menuai perhatian publik.
Sampai detik ini, menurut pantauan tim Sosok.ID, postingan Salamn Faris itu telah 6 ribu kali dibagikan oleh warganet pengguna Facebook.
Menanggapi hal ini, berbagai pihak pun akhirnya ikut angkat bicara.
Termasuk dari pihak TNI dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryanmizard Ryacudu.
Melansir Kompas.com, Enzo Zenz Allie memenuhi semua persyaratan masuk calon Taruna Akmil TNI.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia.
Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, meski berdarah Perancis, Enzo Zenz Allie, calon taruna Akmil 2019, sudah berstatus warga negara Indonesia (WNI).
Status kewarganegaraan menjadi syarat utama seseorang dapat diterima sebagai capratar Akademi TNI.
"Jelas sudah (WNI), kalau enggak warga negara Indonesia, enggak boleh dong walaupun wajahnya bule," kata Komjen Akademi TNI, Aan Kurnia di Lapangan Sapta Marga, kompleks Akmil, Kota Magelang, Selasa (6/8/2019) seperti dilansir dari Kompas.com.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi juga mengatakan bila dirinya kini tengah menyelidiki informasi tersebut lebih lanjut.
"Terima kasih informasinya, kami sedang mendalami," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (7/8/2019).
Meski demikian, Sisriadi menegaskan bahwa TNI memiliki sistem seleksi yang ketat.
Bahkan, ketika seseorang baru mau memasuki rekrutmen tahap awal, TNI akan menelusuri latar belakangnya terlebih dahulu.
"Dalam sistem seleksi TNI ini, kita ada namanya seleksi mental ideologi. Itu seleksi yang pertama ada pertanyaan tertulis.
Kita juga telusuri aktivitas dia di media sosial, terus diadakan wawancara," ujar Sisriadi.
Di lain pihak, Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu justru meminta TNI untuk langsung menindaklanjuti kasus ini bila Enzo Zenz Allie benar-benar terbukti simpatisan radikalisme.
Melansir Tribun Wiki dan Kompas.com, Ryamizard Ryacudu bahkan meminta TNI mengambil langkah langsung untuk memberhentikan sang taruna muda.
Ia mengaku tidak akan pandang bulu mengenai hal ini.
"Kalau benar (simpatisan HTI), saya suruh berhentiin," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Ryamizard mendapatkan informasi, saat ini TNI sedang menelusuri latar belakang Enzo.
Mantan KSAD itu yakin, TNI tidak akan memberikan toleransi jika Enzo benar-benar terbukti merupakan simpatisan HTI.
"Makanya dicek dulu. Kalau dia benar-benar khilafah, ya enggak ada urusan," pungkas Ryamizard Ryacudu.
(*)