Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Buntut Panjang Pratu DAT Kepergok Jual Amunisi ke KKB Papua, TNI Bakal Ketat Selidiki Aliran Dana OPM

Tata Lugas Nastiti - Kamis, 08 Agustus 2019 | 08:05
Buntut Panjang Pratu DAT Kepergok Jual Amunisi ke KKB Papua, TNI Bakal Ketat Selidiki Aliran Dana OPM
Kolase gambar Facebook/Marinus Yung dan Kompas.com/Dhias Suwandi

Buntut Panjang Pratu DAT Kepergok Jual Amunisi ke KKB Papua, TNI Bakal Ketat Selidiki Aliran Dana OPM

Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Remaja Nekat Rebut Bocah 6 Tahun dari sang Ibu dan Melemparnya dari Gedung Setinggi 60 M Tanpa Alasan

TNI mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan kerja sama dengan seluruh lembaga terkait.

Khususnya, bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK.

Hal ini disampaikan sendiri oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi.

Baca Juga: Lancar Baca Alquran dan Bercita-cita Ingin Jadi Kopassus, Taruna Akmil Bule, Enzo Zenz Allie Sukses Curi Perhatian Panglima TNI

"Permasalahan Papua tidak bisa (ditangani) oleh TNI/Polri saja, mungkin kita perlu juga masukan dari PPATK sebagai lembaga yang punya wewenang memeriksa transaksi keuangan," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, di Jayapura, Rabu (7/08/2019) seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Kendati demikian, Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan sebenarnya penyelidikan sumber dana KKB bukan ranah TNI.

Tetapi hal tersebut patut diketahui untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Baca Juga: Niat Ingin Melindungi dengan Sengaja Kunci Pintu Mobil, Seorang Kakek Nangis Pasrah Saksikan Cucunya Tewas Dilahap Api

Terlebih lagi bila menyangkut dana aliran ke KKB yang selama ini terbukti digunakan untuk memasok senjata dan amunisi guna melawan pasukan TNI/Polri.

Dalam kasus perdagangan gelap amunisi oleh Pratu DAT, anggota Kodim 1710/Mimika, TNI masih menunggu penyelidikan lebih lanjut dari Pomdam XVII/Cenderawasih.

Dari kasus tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih tengah melakukan pembenahan agar masalah serupa tidak terulang.

Source :Kompas.com Warta Kota

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x