Belum juga fajar esok hari menyingsing, hari itu juga pukul 21.30 WIB, Hatta dan Soebardjo pergi lagi ke rumah Bung Karno.
Disana keduanya mendapati Soekarno sedang didesak oleh para pemuda agar proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya harus dilaksanakan.
Baca Juga: Tawarkan Via Whatsapp, Andi Saputro Tak Menyangka Sapi Seberat 1,4 Ton Miliknya akan Dibeli Jokowi
Salah seorang pemuda yang ada disana bernama Wikana bahkan mengancam akan membunuh Soekarno jika lelet tak mau memproklamasikan kemerdekaan.
"Apabila Bung Karno tidak mengumumkan kemerdekaan malam ini juga, besok akan terjadi pertumpahan darah," seloroh Wikana.
Mendengar ini Soekarno berang, sembari menunjuk lehernya ia berkata "Ini leher saya dan seretlah saya kepojok itu, sudahi nyawa saya malam ini juga, jangan menunggu sampai besok," timpal Soekarno.
"Maksud kami bukan mau membunuh Bung, melainkan kami mau memperingatkan, apabila kemerdekaan Indonesia tidak dinyatakan malam ini, besok rakyat akan bertindak dan membunuh orang-orang yang dicurigai, yang dianggap pro-Belanda," balas Wikana yang kaget dengan kemarahan Bung Karno.
Ribut-ribut malam itu di rumah Bung Karno tidak menghasilkan kesepakatan apapun yang lantas pada pagi buta waktu Sahur 16 Agustus 1945, Hatta dan Soekarno dibawa ke Rengasdengklok untuk diamankan.
Baru sorenya Soekarno kembali ke Jakarta dan mengadakan rapat dengan PPKI pada pukul 22.00 WIB untuk menyusun teks Proklamasi di rumah Laksamana Maeda. (Seto Aji/Sosok.ID)