"Kalau dahulu saya berkata sebelum jagung berbuah Indonesia akan merdeka, sekarang saya dapat memastikan, Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga."
Antusias dan terharu bukan main rakyat Indonesia mendengar jika bangsa mereka bakal merdeka, menentukan nasib sendiri sebagai negara berdaulat meski tak tahu tanggal pasti kapan proklamasi diproklamirkan.
Pukul 2 siang saat itu juga Hatta dan Sjahrir mendengar Jepang minta damai kepada Sekutu.
Keduanya kemudian menemui Soekarno dan menyarankan kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan.
Namun Soekarno mengatakan jika yang berhak mengumumkan kemerdekaan Indonesia adalah PPKI secara keseluruhan bukan hanya dirinya sendiri sebagai Ketua.
15 Agustus 1945, Soekarno, Hatta dan Soebardjo bergegas pergi ke kantor pemerintahan militer Jepang di Jakarta untuk menanyakan apakah kabar mengenai Jepang ingin berdamai dengan Sekutu benar adanya.
Namun ternyata kosong, akan tetapi di kantor Laksamana Maeda penghubung Kaigun di Batavia ketiganya memperoleh informasi jika berita itu benar usai disiarkan oleh radio Sekutu.
Akan tetapi militer Jepang belum menerima instruksi apapun dari Tokyo perihal berita ini.
Ketiganya kemudian meninggalkan kantor Laksamana Maeda, sejurus kemudian Hatta mengatakan alangkah baiknya besok Soekarno dan semua anggota PPKI mengadakan rapat di Pejambon untuk mematangkan persiapan kemerdekaan.