Follow Us

Admiral Isoroku Yamamoto, Otak Serangan Kilat Kekaisaran Jepang Saat Duduki Indonesia Pada Perang Asia Timur Raya

Seto Ajinugroho - Senin, 05 Agustus 2019 | 07:48
Admiral Isoroku Yamamoto, otak pendudukan Jepang atas Indonesia
Wikipedia Commons

Admiral Isoroku Yamamoto, otak pendudukan Jepang atas Indonesia

Sosok.ID - Bahaya Kuning, begitu Sekutu terutama Amerika Serikat (AS) menyebut Kekaisaran Jepang sebagai musuhnya pada Perang Asia Timur Raya tahun tahun 1941-1945.

Usai membombardir pangkalan US Navy di Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 1941, Kekaisaran Jepang langsung melakukan serangan kilat mirip Blitzkrieg ala Nazi Jerman ke penjuru Asia.

Tak siap dan gagap gopoh pasukan Sekutu yang berada di Filipina, Indochina, Singapura, Malaya dan Hindia Belanda (Indonesia) menghadapi Blitzkrieg si Bahaya Kuning.

Walhasil Jepang sukses menggulung kekuatan Sekutu dengan mudah.

Baca Juga: Amerika dan Rusia Lewat, Ternyata Negara Inilah yang Pernah Buat Kapal Perang Terbesar di Dunia

Mengutip Britannica.com, Senin (5/8/2019) kejelian dan keberhasilan Jepang dalam mengalahkan Sekutu di palagan pasifik bukan sebuah usaha yang mudah.

Sosok dibalik cemerlangnya militer Kekaisaran Jepang dalam perang pasifik tak lain dan tak bukan berkat sang Admiral dari Kaigun, Isoroku Yamamoto.

Lelaki kelahiran Nagaoka, Niigata, Jepang, 4 April 1884 ini menghabiskan masa mudanya sebagai Taruna Akademi Kaigun di Etajima, Hiroshima.

Debut pertempuran didapat Yamamoto saat Perang Tsushima dimana Jepang secara 'ajaib' memenangkan perang brutal tersebut melawan Armada Baltik Rusia pada 1905.

Baca Juga: Kerap dapat Misi Berbahaya, Kopaska TNI AL Selalu Tenteng Alat Kontrasepsi Ini Ketika Berada di Medan Perang

Karena prestasinya di perang Tsushima, Yamamoto kemudian disekolahkan kembali di Universitas Staf Angkatan Laut di Tsukiji dan Harvard pada 1913, dari sini tandanya ia dipersiapkan untuk menjadi pucuk pimpinan Kaigun.

Usai dikuliahkan, Yamamoto langsung 'dibuang' sebagai Atase Kaigun di kedutaan Jepang bagi Amerika.

Source : britannica

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest