Follow Us

Firasat Aneh Komandan Kompi TNI AD Sebelum Laksanakan Operasi Pembebasan Sandera di Papua

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 28 Juli 2019 | 14:51
Firasat Aneh Komandan Kompi TNI AD Sebelum Laksanakan Operasi Pembebasan Sandera di Papua
Kolase Cover Buku | Repro Foto Buku 328 Para Battalion, The Untold Stories Of Indonesian Legendary Paratroopers

Firasat Aneh Komandan Kompi TNI AD Sebelum Laksanakan Operasi Pembebasan Sandera di Papua

Salah satu dari mereka, diduga sebagai komandan, membawa senapan laras panjang M-16 yang diacung-acungkan dan sesekali ditembakkan ke udara.

Baca Juga: Ada-Ada Saja Kelakuan Burung Camar Ini, Culik Chihuahua Sampai Dilaporkan si Pemilik Anjing ke Media Setempat

Mereka mendobrak pintu yang dikunci, memaksa masuk, menyerang, menyandera tim, dan akhirnya membawa seluruh tim peneliti ke hutan pedalaman.

Firasat Aneh Komandan Kompi TNI AD Sebelum Laksanakan Operasi Pembebasan Sandera di Papua
ICRC via Majalah Intisari

Firasat Aneh Komandan Kompi TNI AD Sebelum Laksanakan Operasi Pembebasan Sandera di Papua

Berita penyanderaan Tim Lorentz mulai beredar di media massa dan menjadi berita besar hingga ke Jakarta bahkan dunia.

Pemerintah Indonesia segera meminta ABRI (TNI) melakukan penyelamatan.

Agus Rohman beserta 125 prajurit Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 328 juga ikut dalam misi penyelamatan.

Ketika di Kenyam, Agus Rohman tiba-tiba saja bermimpi mendapat mimpi aneh.

"Ketika saya sedang melaksanakan patroli dengan berpakaian PDLT lengkap di sebuah rawa yang sulit dilewati, dengan berlumurkan lumpur saat itu karena kelelahan saya beristirahat sambil bersandar di antara batang pohon besar yang telah tumbang. Ketika itu saya didatangi oleh para Jenderal melewati batang pohon besar yang tumbang tadi," tulis Agus dalam buku itu.

Baca Juga: Kisah Haru Pengabdian Gadis 9 Tahun, Depi yang Bercita-Cita Jadi Dokter Supaya Bisa Menyembuhkan Ayahnya yang Lumpuh

Mendapati mimpi semacam itu, Agus Rohman pun penasaran dengan makna di balik mimpinya itu.

"Dari mimpi itu saya mencoba menanyakan keada Wadantim Sertu Tukiyo, agar menjabarkan apa kira-kira isi dari mimpi saya. Dia menyampaikan bahwa, penjabaran dia makna dari berlumuran lumpur menggambarkan makna tanah kuburan, pohon besar menggambarkan tepat pemakaman dan didatangi oleh para Jenderal menunjukkan suatu hal yang wajar apabila Perwira meninggal didatangi Pemimpin/ Komandannya," ungkap Agus Rohman.

Source : Tribunnews.com, intisari

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest