Baca Juga: Runi Khatun, Seorang Wanita dengan Isi Perut Seharga Rp 924 Juta
Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan koheren di bidang pertanian di semua level.
"Kelima, Zainal meminta semua negara, FAO, pihak Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (IFAD) bekerja sama.
Baik di tatanan nasional, regional, maupun global, guna pencapaian tujuan Sustainable Development Goals melalui acara tersebut," pungkas Ali.
Baca Juga: Diduga Karena Emosi, Seorang Anggota Polri Nekat Tembak Rekannya Hingga Tewas
Melansir dari laman resmi SPI, tak hanya itu, Zainal Arifin Fuat rupanya juga membicarakan hak dan kesejahteraan para petani yang harus digalakkan.
Hal tersebut meliputi hak tanah, air, benih dan hak-hak petani wanita yang harus ditegakkan dan dilindungi menjadi solusi untuk tantangan yang kini tengah dihadapi sistem pangan dunia.
Terlebih lagi di Indonesia.
“Pengakuan, pemenuhan, dan perlindungan hak-hak asasi petani dan masyarakat yang bekerja di pedesaan yang terkandung dalam Deklarasi PBB itu akan menjadi dasar norma dan indikator keberhasilan untuk implementasi agenda Dekade Keluarga Pertanian PBB,”
"Hak-hak ini, yang diabadikan dalam perjanjian, pedoman, dan yang paling penting dalam Deklarasi PBB yang saya sebutkan di atas, dapat memberdayakan petani dan petani keluarga di seluruh dunia untuk mengurangi konflik sosial, krisis pangan, kemiskinan, migrasi, alam, kehancuran bumi, hingga krisis iklim, serta untuk menarik dan menjaga agar semakin banyak kaum muda di pertanian dan di daerah pedesaan tertarik untuk kembali menjadi petani,” papar Zainal.
(*)