Dalam konfrensi yang diselenggarakan tahunan ini beragendakan membicarakan tentang pembangunan berkelanjutan serta pemberantasan kemiskinan, kerawanan pangan dan gizi buruk.
Sebagai delegasi terpilih dari Indonesia, Zainal Arifin Fuat pun menyampaikan pandangan mengenai petani, pertanian dan organisasi tani yang bergerak di Indonesia.
Sekretaris Utama Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York Ali Andika Wardhana mengungkapkan bahwa ada lima poin utama yang disampaikan Zainal dalam konferensi tersebut.
Pertama, Zainal menyampaikan sistem pertanian keluarga yang kini tengah di terapkan di Indonesia bertujuan menjami ketersedian pangan yang berkelanjutan.
"Zainal menyampaikan bahwa sistem pertanian keluarga (family farming) sebagai sistem pertanian yang bertujuan menjamin ketersediaan bahan pangan yang healthy and sufficient, memperkuat keadilan sosial dan ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Ali.
Kedua, Zainal mengatakan bahwa Family Farming dapat mendukung tercapainya pembangunan sumber daya alam yang terbaharui yakni zero hunger.
Hal ini dapat diraih dengan sistem family farming yang memperkuat produsen makanan skala minor.
Sedangkan pada poin ketiga, Zainal mengungkap adanya keterkaitan antara upaya pencapaian hal-hal teresebut dengan tujuan utama United Nation of Family Farming dan UN Declaration on the Rights of Peasants yang telah diadopsi melalui resolusi SMU PBB New York pada Desember 2018.
Keempat, petani yang juga mewakili Komite Koordinator Gerakan Petani Sedunia (La Via Campesina) menyampaikan agar UN Decade dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya pada petani keluarga.