Dalam memoarnya, Farouk mengatakan, saat itu ia melihat sekelompok perwira yang terdiri dari 30-40 orang berjalan ke markas tentara.
Setelah itu, satu per satu dari mereka mengalahkan petugas yang sedang berjaga.
Mengutip Al Arabiya, para tentara yang membelot tadi segera menguasai militer.
Dalam satu hari, kendali militer beralih ke pihak Society of Free Officers.
Dengan para perwira yang mengendalikan sebagian besar militer, Farouk pun kehilangan kuasanya.
Namun, sama seperti orang yang berkuasa, Farouk memiliki sejumlah informan.
Dia memilih untuk berlindung di Istana Ras el-Tin di jantung kota Alexandria.
Farouk segera mengemas barang-barangnya.
Bersama dengan istri, ketiga anak, dan ajudannya, Farouk segera menuju ke istana dengan melewati jalan-jalan kota yang penuh dengan penjagaan.
Sehari setelahnya, tentara yang dipimpin kelompok ini segera berjalan ke Alexandria, tempat di mana sang raja tinggal.
Pada 25 Juli, mereka mengumumkan jam malam.