Dugaan Motif Pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin Minta Mafia Judi dan Narkoba di Balik Kematian Yosua Diusut Tuntas

Jumat, 12 Agustus 2022 | 08:45
Kompas.com

Motif pembunuhan Brigadir J - Foto lengkap Irjen Ferdy Sambo bersama ajudannya, sebelah kanan adalah mendiang Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat dan sebelah kanan Brigadir J adalah Brigadir Ricky Rizal, ajudan Irjen Ferdy Sambo paling senior

Sosok.ID - Motif pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo hingga saat ini masih menjadi teka-teki.

Namun demikian, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjutak membeberkan dugaan motif pembunuhan tersebut.

Menurut Kamaruddin, Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J karena adanya dendam.

Diduga, Brigadir J membocorkan perselingkuhan yang dilakukan Ferdy Sambo kepada atasannya, istri mantan Kadiv Propam, Putri Candrawathi.

"Jadi motifnya dendam, karena diduga almarhum membocorkan perselingkuhan Ferdy Sambo dengan wanita lain, ke Ibu PC," ujar Kamaruddin pada Rabu (10/8/2022), dikutip Sosok.ID dari Warta Kota.

"Lalu motif kedua karena skuat lama ini merasa iri dengan Yosua, karena lebih disayang Ibu PC," tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan Kamaruddin berdasarkan pernyataan kekasih Brigadir J, yang mana korban sempat curhat pada kekasihnya bahwa dia menerima ancaman akan dibunuh oleh skuat lama pada 21 Juni 2022 lalu.

Skuat lama yang dimaksudkan merupakan ajudan Ferdy sambo yang lain.

"Skuat lama ini mengancam almarhum karena telah membuat ibu PC sakit. Sebab almarhum memberitahu keberadaan Ferdy Sambo dengan diduga wanita lain," kata Kamaruddin.

Sebelum pembunuhan di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo dilakukan pada 8 Juli 2022, Brigadir J bersama rombongan Putri Candrawathi sedang berada di Magelang.

Saat itu, menurut Kamaruddin, Irjen Ferdy Sambo pulang ke Jakarta lebih dulu untuk menyiapkan pembunuhan.

Bukan itu saja, Kamaruddin juga menyebut bahwa motif lain pembunuhan terjadi adalah karena Brigadir J mengetahui rahasia mengenai adanya bisnis judi dan sabu.

"Ada yang beri informasi ke saya. Ini kaitannya dengan judi dan tata kelola sabu-sabu. Ada bisnis di antara mereka," ungkap Kamaruddin.

Kamaruddin pun mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengusut tuntas fakta-fakta lain di balik kematian Brigadir J.

Kamaruddin juga menyarankan agar kepolisian melibatkan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) demi mengusut keterlibatan mafia narkoba dan judi.

"Ini tugas Kapolri untuk tuntaskan. Mereka (polisi) tersandera dalam lumpur itu, ini harus terlibat angkataan darat laut dan udara. Harus ada TNI yang masuk," tegas dia.

Sebelumnya, Brigadir J sempat dilaporkan tewas dalam adu tembak dengan Bharada E pada 8 Juli 2022 lalu.

Brigadir J dituding melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, sehingga Bharada E yang mendengar teriakan turun dari lantai dua dan terjadi adu tembak yang menyebabkan tewasnya Brigadir J.

Keluarga mencurigai adanya kejanggalan kematian Brigadir J, mengingat pihak kepolisian melarang jenazah dibuka dan banyaknya luka yang tak masuk akal.

Setelah didalami, terkuak baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak pernah terjadi. Brigadir J murni dibunuh atas perintah Irjen Ferdy Sambo.

Saat ini polisi-polisi yang terlibat dalam rekayasa kematian Brigadir J telah diamankan, namun motif pembunuhan Brigadir J masih disembunyikan oleh Polri dengan alasan ingin menjaga perasaan pihak Putri Candrawathi dan pihak keluarga Brigadir J. (*)

Baca Juga: Mengamuk dengan Brigadir J Karena Laporan Istrinya Sampai Rencanakan Pembunuhan, Keterangan Ferdy Sambo Malah Bikin Bingung Ayah Brigadir J

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya