Perang Dunia 3 Dimulai? Bukan Hanya Ukraina, Kini Rusia Bersiap Gempur Wilayah Inggris, Vladimir Putin Marah Besar Gegara Hal Ini!

Minggu, 03 April 2022 | 14:48
Roya News

(Ilustrasi) Perang Dunia 3 Dimulai? Bukan Hanya Ukraina, Kini Rusia Bersiap Gempur Wilayah Inggris, Vladimir Putin Marah Besar Gegara Hal Ini!

Sosok- Sejak24 Februari lalu serangan demi serangan sampai saat ini masih dilakukan militer Rusia di wilayah Ukraina.

Bahkan baru-baru ini, Ukraina memperkirakan 20.000 orang tewas dalam perang dua negara tersebut.

Selain itu, juga ada lebih dari10 juta orang harus telan pil pahit karena meninggalkan rumah mereka.

Namun pada Sabtu (2/3/2022), Ukraina mengatakan bahwa akhrinya pihak mereka telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah Kyiv.

Hal itu dipastikan setelah banyak pasukan Rusiamulai mundur dari sekitar ibu kota dan kota Chernigiv.

Baca Juga: Langsung Buat Tim Khusus Untuk Tiru Ukraina, Negara di Asia Ini Rasakan Tanda-tanda Bakal Dijadikan Medan Perang Oleh Penguasa Dunia

Kini Rusia tampaknya berfokus pada wilayah Ukraina timur dan selatan karena telah menguasai sebagian besar wilayah.

"Rusia memprioritaskan taktik yang berbeda, yakni mundur ke timur dan selatan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di media sosial.

"Tanpa senjata berat kami tidak akan bisa mengusir (Rusia)," katanya.

Meski gembar-gembor tak dibantu oleh negara manapun, baru-baru ini terdapat fakta mengejutkan mengenai ikut campurnya NATO dan Inggris secara langsung.

Melansir dari Intisari Online, ternyata Inggris bersama dengan negara-negara NATO lainnya, telah memberikan bantuan militer penting kepada pasukan Ukraina.

Baca Juga: Presiden Ukraina Ngaku Gunakan Cara Indonesia Untuk Hadapi Serangan Militer Rusia Hingga Sindir Soal NATO, Ini Penjelasannya!

Bahkan lebih mengejutkan, baru-baru ini di tengah konferensi pendukung, Inggris menjanjikan pasokan senjata tambahan dan lebih mematikan ke Ukraina.

Mendengar ikut campurnya negara Barat urusannya dengan Ukraina, Rusia kini bersiap membalas dengan mengancam konsekuensi yang mengerikan.

Melansir dariTASS, Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrey Kevin mengatakan bahwa jika artileri jarak jauh Inggris dan senjata anti-kapal diberikan ke Kyiv.

Oleh karena itu, alutsista berbedera Inggris itu disebut oleh mereka akan menjadi target yang sah bagi tentara Rusia.

“Semua pasokan senjata tidak stabil, terutama yang disebutkan oleh (Menteri Pertahanan Inggris Ben) Wallace,” katanya, melansir The EurAsian Times, Sabtu (2/3/2022).

Baca Juga: Pamer Dekati Model Bule Cantik Asal Rusia, Vicky Prasetyo Jawab Tudingan Settingan: Cukup Menutup Telinga

"Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi."

"Secara alami, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina."

Diketahui ternyata balasan tersebutterjadi hanya dua hari setelah menteri pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan negara-negara barat telah setuju untuk memasok kendaraan lapis baja dan artileri jarak jauh ke Ukraina.

Bahkan ia menyebut akan"lebih banyak bantuan mematikan yang masuk ke Ukraina,".

Tetapi itu tidak akan mencakup tank atau senjata lain yang lebih mematikan yang diminta oleh presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Manusia Se-dunia Dikalahkan Soal Kekayaan, Sosok Elon Musk Justru Sebut Vladimir Putin Jadi Orang Terkaya di Dunia, Kok Bisa?

Wallace mengklaim bahwa Ukraina membutuhkan artileri jarak jauh untuk melawan serangan Rusia di kota-kotanya, seperti Mariupol di selatan.

Perjanjian untuk mengirimkan artileri, peluru dan kendaraan lapis baja merupakan langkah maju dari persenjataan defensif yang disediakan sebelumnya, menurut anggota NATO.

Pemerintah Barat telah waspada mengirim persenjataan ofensif, khususnya jet tempur, karena takut secara tidak sengaja memperparah Rusia yang bersenjata nuklir dan mengundang pembalasan.

Untuk alasan yang sama, Inggris dan negara-negara NATO lainnya menolak untuk memberlakukan zona 'larang terbang' di atas Ukraina.

Wikimedia Commons

Peluncur Starstreak

Kini Rusia mengancam untuk menyerang pasokan Inggris seperti pada saat sistem rudal portabel paling canggih Inggris 'Star Streak' dilaporkan menembak jatuh sebuah helikopter Mi-28N Rusia di medan perang Ukraina dalam penggunaan pertama kalinya.

Baca Juga: Makin Memanas, Rusia Tiba-tiba Sebut Indonesia Tempat Penelitian Militer AS Soal Senjata Biologis, Kok Bisa?

Diplomat Rusia itu juga mengomentari 'interpretasi Inggris yang salah' atas tindakan militer di Ukraina, kata laporan TASS.

Tindakan pemerintah Inggris dalam menanggapi peristiwa di Ukraina, menurut Kevin, diarahkan pada eskalasi lebih lanjut.

“Persepsi (Pemerintah Inggris) tampaknya mirip dengan gambar yang terlihat dari tempat penampungan Zelensky."

"Ide-ide tersebut menjadi dasar untuk keputusan dan pernyataan, yang, pada kenyataannya, bertentangan dengan kenyataan: (gagasan) bahwa lebih banyak senjata harus dipasok ke Ukraina, bahwa itu akan menjadi pengubah permainan, bahwa tidak perlu negosiasi dalam hal ini titik,” katanya.

Apa yang terjadi saat ini menurutnya merupakan bukti berwenang Ukraina telah secara efektif diserahkan kendalinya kepada sekutu Barat mereka.

Baca Juga: 44 Anak-anak Tak Berdosa Sekarat di Wilayah Ukraina yang Telah Dibombardir Rusia, Wali Kota Bertekad Pindahkan Mereka meski Nyawa Taruhannya

“Duta Besar AS (untuk Rusia John) Sullivan mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa kepemimpinan Ukraina enggan membuat keputusan praktis, mereka ingin orang lain memutuskan untuk mereka, terutama Amerika,” katanya.

Selain itu pada 24 Maret, Inggris mengumumkan keputusan untuk mengirim 6.000 rudal anti-tank dan high-explosive, bahkan £25 juta dalam bentuk dukungan keuangan untuk militer Ukraina.

Ini membawa jumlah total bantuan mematikan defensif yang dikirimkan ke lebih dari 10.000 rudal pada hari itu.

Langkah ini pun dianggap berlebihan hingga bisa menimbulkan perang dengan skala yang lebih besar bahkan bisa memicu perang dunia ketiga.

Namun, ini bukan pertama kalinya Rusia mengancam serangan bersenjata atas pasokan.

Sebelumnya pada bulan Maret, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov telah memperingatkan bahwa Rusia akan menyerang jalur pasokan senjata dari negara-negara barat.

"Kami memperingatkan Amerika Serikat bahwa pasokan senjata yang diatur dari sejumlah negara bukan hanya langkah berbahaya, itu adalah langkah yang mengubah konvoi ini menjadi target yang sah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov kepada televisi pemerintah, Sabtu. (*)

Baca Juga: Nama Indonesia Disinggung Rusia Dalam Ketegangan Lawan Ukraina, Singgung Soal Obat Hingga Militer AS, Ada Apa?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Intisari Online, TASS

Baca Lainnya