Negaranya Terancam Diratakan Rusia, Para Pemimpin Separatis Ukraina Timur malah Deklarasikan Mobilisasi Militer, Ngacir ke Rusia Selatan

Sabtu, 19 Februari 2022 | 20:06
Xinhua

Ilustrasi pasukan militer - foto: militer china

Sosok.ID - Para pemimpin separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur mengumumkan mobilisasi militer penuh pada Sabtu, (19/2/2022).

Hal ini terjadi sehari setelah mereka memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia selatan.

Ukraina saat ini diketahui sedang berada dalam situasi ancaman konflik.

Invasi militer Rusia diduga akan segera tiba di negara itu, membuat negara-negara Barat menyerukan agar warganya angkat kaki sesegera mungkin dari Ukraina.

Baca Juga: Mendadak Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Mencapai 170 Ribu, Detik-detik Perang?

Dikutip dari Al Jazeera, Denis Pushilin, kepala Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa dia telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi tersebut.

Ia meminta orang-orang "yang mampu memegang senjata di tangan mereka" untuk datang ke komisariat militer.

Pemimpin separatis lainnya, Leonid Pasechnik, menandatangani dekrit serupa untuk Republik Rakyat Luhansk tak lama setelah itu.

Pihak berwenang separatis pada hari Jumat mengumumkan rencana untuk mengevakuasi sekitar 700.000 orang.

Baca Juga: Besok Negaranya Bakal Diinvasi Oleh Militer Rusia, Ukraina Siapkan Pasukan Nenek-nenek, Ini Profil Batalyon Babushka!

Hal itu mengutip kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi oleh pasukan Ukraina, senbuah tuduhan yang dibantah dengan tegas oleh Kyiv.

Kurang dari 7.000 orang telah dievakuasi dari Donetsk pada Sabtu pagi, kata kementerian darurat setempat.

Militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah mencatat 12 pelanggaran gencatan senjata oleh separatis pro-Rusia di Ukraina timur pada pagi hari setelah 66 kasus dalam 24 jam sebelumnya.

Baca Juga: Tepat Besok Rusia Bakal Serang Habis-habisan Ukraina Dengan Kekuatan Militer Penuh? Hal Ini Disebut Jadi Bukti Perang Dimulai!

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Segera Terjadi, Gedung Putih Beri Waktu 48 Jam Bagi Warganya Melarikan Diri

Pihak berwenang separatis juga melaporkan apa yang mereka katakan sebagai penembakan oleh pasukan Ukraina di beberapa desa pada hari Sabtu.

Kedua belah pihak secara teratur saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata. (*)

Baca Juga: Perang Dunia 3, AS Desak Warganya Segera Kabur dari Ukraina, Joe Biden Tak Berdaya Selamatkan Rakyatnya dari Rusia: Pergi Sekarang!

Baca Juga: 30 Ribu Pasukan Tempur Diduga Berpartisipasi, Pecah Perang di Negara Ini Jadi Kekhawatiran Dunia

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Al Jazeera

Baca Lainnya