Sosok.ID - Konflik di antara China dan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan semakin hari semakin sengit saja.
Terlebih baru-baru ini China dibuat murka dengan kemunculan kapal perusak USS Mustin.
Tiongkok dibuat murka lantaran kapal tersebut terus-terusan muncul di saat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan latihan di kawasan Laut China Selatan dekat pulau Taiwan.
Dilansir Sosok.ID dari Global Times, para ahli China mengatakan bahwa tindakan provokatif AS dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan kecelakaan.
Pasalnya kehadiran USS Mustin sangat mengganggu kegiatan pelatihan kapal China.
Hal tersebut secara serius mengancam navigasi serta keselamatan dari kedua belah pihak.
Dalam konferensi pers pada Kamis (29/4/2021), Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, mengatakan pihaknya telah mengajukan pernyataan tegas dengan AS.
Kapal perang China juga telah mengusir kapal AS tersebut.
Pernyataan Wu muncul setelah seorang pelaut Angkatan Laut AS mengunggah beberapa foto Liaoning pada pertengahan April lalu.
Foto tersebut diambil saat Liaoning sedang melakukan latihan lepas landas dan pendaratan jet tempur J-15 di Laut China Selatan.
Song Zhongping mengatakan kepada Global Times, Kamis (29/4/2021) bahwa provokasi jarak dekat yang dilakukan kapal perang AS dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan kecelakaan.
Ahli militer China dan komentator China itu menegaskan bahwa AS-lah yang melanggar aturan dan regulasi terkait yang disepakati kedua negara.
Dan jika terjadi kecelakaan, lanjutnya, AS yang harus bertanggung jawab.
Wu mengatakan, sejak pergantian pejabat pemerintahan AS, aktivitas kapal perang Negeri Paman Sam meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara untuk aktivitas pesawat pengintai meningkat lebih dari 40 persen.
Wu mengatakan, tindakan AS mendorong militerisasi regional dan mengancam perdamaian serta stabilitas regional.
China, lanjutnya, dengan tegas menentang hal tersebut.
China juga telah mendesak AS terus-menerus untuk menahan pasukan garis depannya dan mematuhi aturan.
Guna menghindari bahaya serupa terjadi lagi.
Grup kapal induk Liaoning baru-baru ini melakukan latihan rutin di dekat pulau Taiwan dan di Laut China Selatan.
Wu mengatakan, tujuannya adalah untuk memeriksa kinerja peralatan dan meningkatkan kemampuan pasukan untuk melaksanakan misi.
(*)