Gesekan Sedikit Saja Bisa Buat Laut China Selatan Kacau Balau, AS Sudah Ketangkap Basah Intai Latihan Militer Tiongkok, Beijing Beri Peringatan Keras

Sabtu, 01 Mei 2021 | 05:43
Xinhua/Zha Chunming

Liaoning, saat ini menjadi satu-satunya kapal induk yang beroperasi di perairan Pasifik

Sosok.ID - Konflik di antara China dan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan semakin hari semakin sengit saja.

Terlebih baru-baru ini China dibuat murka dengan kemunculan kapal perusak USS Mustin.

Tiongkok dibuat murka lantaran kapal tersebut terus-terusan muncul di saat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan latihan di kawasan Laut China Selatan dekat pulau Taiwan.

Dilansir Sosok.ID dari Global Times, para ahli China mengatakan bahwa tindakan provokatif AS dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan kecelakaan.

Baca Juga: Kedaulatan Filipina Harga Mati, Duterte Keras Tolak Didikte China, Ratusan Kapal Xi Jinping Diminta Hengkang dari Wilayahnya

Pasalnya kehadiran USS Mustin sangat mengganggu kegiatan pelatihan kapal China.

Hal tersebut secara serius mengancam navigasi serta keselamatan dari kedua belah pihak.

Dalam konferensi pers pada Kamis (29/4/2021), Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, mengatakan pihaknya telah mengajukan pernyataan tegas dengan AS.

Kapal perang China juga telah mengusir kapal AS tersebut.

Baca Juga: Nyari Musuh Lagi, Belum Reda Konflik Laut China Selatan, China Rilis Topografi Kepulauan Senkaku, Sulut Amarah Jepang

Pernyataan Wu muncul setelah seorang pelaut Angkatan Laut AS mengunggah beberapa foto Liaoning pada pertengahan April lalu.

Foto tersebut diambil saat Liaoning sedang melakukan latihan lepas landas dan pendaratan jet tempur J-15 di Laut China Selatan.

Song Zhongping mengatakan kepada Global Times, Kamis (29/4/2021) bahwa provokasi jarak dekat yang dilakukan kapal perang AS dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan kecelakaan.

Ahli militer China dan komentator China itu menegaskan bahwa AS-lah yang melanggar aturan dan regulasi terkait yang disepakati kedua negara.

Baca Juga: 240 Kapal Ongkang-ongkang di Luat China Selatan, Filipina Mengamuk Gertak Pasukan Xi Jinping Enyah dari Kedaulatannya

Dan jika terjadi kecelakaan, lanjutnya, AS yang harus bertanggung jawab.

Wu mengatakan, sejak pergantian pejabat pemerintahan AS, aktivitas kapal perang Negeri Paman Sam meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara untuk aktivitas pesawat pengintai meningkat lebih dari 40 persen.

Wu mengatakan, tindakan AS mendorong militerisasi regional dan mengancam perdamaian serta stabilitas regional.

Baca Juga: China Mau Ngeles Apa Lagi, Dunia Endus Keberadaan AL Rahasianya di Laut China Selatan, Kedok Ratusan Pasukan Xi Jinping Terbongkar

China, lanjutnya, dengan tegas menentang hal tersebut.

China juga telah mendesak AS terus-menerus untuk menahan pasukan garis depannya dan mematuhi aturan.

Guna menghindari bahaya serupa terjadi lagi.

Grup kapal induk Liaoning baru-baru ini melakukan latihan rutin di dekat pulau Taiwan dan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Sejarah, 3 Kapal Perang Besar Tiongkok Mendadak Berlayar di Laut China Selatan, Ada Apa?

Wu mengatakan, tujuannya adalah untuk memeriksa kinerja peralatan dan meningkatkan kemampuan pasukan untuk melaksanakan misi.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Global Times

Baca Lainnya