Sosok.ID - Mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini digadang-gadang bakal unggul jika maju dalam Pilkada DKI 20211 atau 2024.
Prediksi ini muncul setelah sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Risma sebagai calon Gubernur DKI Jakarta cukup tinggi.
Bahkan Risma tampak mengungguli Anies Baswedan di sejumlah hasil dari lembaga survei.
Dilansir dari Kompas.com, survei Nusantara Strategic Network (NSN) menyebut, elektabilitas Risma 34,0 persen.
Politikus yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial ini unggul dari Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan yang memperoleh hasil survei 32,8 persen.
Di sisi lain, hasil survei Jakarta Research Center (JRC), menunjukkan elektabilitas Risma mencapai 37,1 persen, berjarak sekitar 5 persen terhadap Anies yang sebesar 32,4 persen.
Dalam hasil survei Media Survei Nasional (Median), Risma mendapat elektabilitas sebesar 23,5 persen.
Sementara Anies kali ini lebih unggul di angka 42,5 persen.
Kendati demikian, dibandingkan hasil survei waktu sebelumnya, angka yang didapat Anies stagnan, sementara angka elektabilitas Risma naik tajam.
Bukan cuma di Pilkada DKI Jakarta, survei juga menempatkan Risma sebagai pesaing di Pilkada Jatim 2024.
Surabaya Survei Center (SSC) menempatkan Risma sebagai figur pesaing bagi Khofifah Indar Parawansa, di mana Khofifah mendapat hasil 26,8 persen, sementara Risma 21,8 persen.
Saat dimintai tanggapan mengenai hasil survei yang menunjukkan dirinya berpeluang di Pilkada DKI, Mensos Tri Rismaharini menolak menanggapi.
Ia justru memberikan komentar tajam, bahwa ia enggan memikirkan hal yang belum terjadi.
Alih-alih menanggapi, Risma mengatakan bahwa ia hanya ingin fokus dengan perkerjaannya sebagai Menteri Sosial.
Terlebih Indonesia saat ini sedang dirudung bencana dan mendapat peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Saya mikir itu (bencana) dulu, enggak mikir yang lain-lain," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/4/2021).
"Kok mikir yang aneh-aneh yang beberapa tahun ke depan. Belum tentu juga saya masih hidup," lanjutnya.
Risma mengaku sedang sibuk menyiapkan bantuan untuk pengungsi korban bencana di berbagai daerah, dari Papua hingga ke Pulau Jawa.
"Bantuan itu harus cepat dan tidak boleh terlambat," kata Risma.
Apalagi Risma mendapat informasi dari BMKG bahwa beberapa wilayah berpeluang terjadi gempa dengan kekuatan cukup besar pasca gempa yang berpusat di Malang, Jawa Timur, pekan lalu.
"Gempa susulan di Malang terjadi 10 kali dengan kekuatan berbeda. Termasuk di daerah lain, dikhawatirkan akan terjadi gempa dengan kekuatan besar dan menimbulkan gelombang tsunami," tandas Risma. (*)