Bak Kembalikan Kejayaan Masa Majapahit, Kekuatan Maritim Indonesia Naik Pesat, Uji Coba Rudal Jarak Menengah 70 Km, Tiongkok Bakal Kicep di Laut China Selatan!

Sabtu, 10 April 2021 | 15:23
via Anadolu Agency

Ilustrasi - Bak Kembalikan Kejayaan Masa Majapahit, Kekuatan Maritim Indonesia Naik Pesat, Uji Coba Rudal Jarak Menengah 70 Km, Tiongkok Bakal Kicep di Laut China Selatan!

Sosok.ID - Beberapa waktu ini Indonesia baru saja unjuk gigi kekuatan armada laut yang makin pesat.

Hal itu seperti menunjukkan upaya untuk mengembalikan kejayaan masa lalu jaman kerajaan Majapahit.

Sudah bukan rahasia lagi, di jaman lampau Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan besar yang memiliki pasukan maritim cukup tak terkalahkan.

Kejayaan masa lalu itu seperti ingin dihidupkan kembali oleh TNI AL dalam beberapa tahun ini.

Baca Juga: Menuju Perang, Kapal Induk Shandong China akan Diturunkan ke Laut Lepas, Uji Cobanya bahkan Tewaskan Pilot Jet Tempur J-15

Perkembangan dan kemajuan pesat dilakukan oleh TNI AL dalam hal persenjataan dan kekuatan militer.

Baru-baru ini armada laut Indonesia unjuk gigi bahkan di kawasan yang beberapa waktu lalu di klaim oleh China.

Serial latihan besar-besaran dilaksanakan oleh TNI AL tepat di wilayah yang pernah disengketakan oleh China beberapa waktu lalu.

"Peran Heli. Peran Heli" terdengar di seluruh ruang KRI Teluk Bintuni-520 yang sedang berlayar di perairan Bangka Belitung.

Baca Juga: Sejarah Baru! Indonesia Resmi Bangun Pangkalan Militer dengan Teknologi Canggih Demi Lawan Tiongkok di Laut China Selatan, Negara Ini Langsung Kirim Kapal Perang Untuk TNI AL!

Seluruh pasukan TNI AL yang berada di atas KRI langsung bersiap.

Pilot Helikopter hingga dokter kesehatan TNI AL pun langsung mengambil perlengkapan sembari mendengarkan instruksi selanjutnya.

Berlokasi di perairan Selat Bangka Belitung, Jumat (9/4/2021) pagi, KM Alugara P-114 memberikan sinyal bahwa ada korban yang perlu dievakuasi dari atas Kapal.

Sesuai instruksi itu, pilot beserta dokter kesehatan langsung mempersiapkan proses evakuasi medis udara secara cepat.

Pilot Heli pun mengecek seluruh perlengkapan dan alat-alat yang akan dibawa dalam proses evaluasi.

Baca Juga: Taiwan Menggertak Tembak Jatuh Drone China di Laut China Selatan: Jika Perlu Melepas Tembakan, Kami Lepaskan!

Begitu juga tim dokter kesehatan TNI AL. Mereka langsung bergegas mengambil peralatan medis yang mungkin dibutuhkan selama evakuasi.

Tak kurang dari 10 menit, seluruh persiapan proses evakuasi telah dilaksanakan.

Dibawa terik panas serta angin laut yang kencang, Pilot Heli bersama 2 orang kru dokter dan personil TNI AL mulai mengudara perlatan.

Pasalnya, penerbangan Helikopter jenis Bell ini terbilang sulit karena harus mengudara di tengah laut serta KRI Teluk Bintuni-520 yang terus membelah laut Bangka Belitung.

Penerbangan Heli langsung terpusat ke bagian atas Kapal KPLP Alugara. Karena, langkah yang akan dilakukan pertama adalah evakuasi korban yang luka.

Baca Juga: Meski Harus Mati di Tangan China, Taiwan Bertekad sampai Titik Darah Penghabisan: Kami akan Berperang Jika Kami Perlu Berperang!

Baling-baling Helikopter Skuadron Udara 400 itu pun mulai mengudara di atas laut.

Saat tepat di bagian atas KPLP Alugara, tim evakuasi langsung menjulurkan tali ke bawah untuk menarik korban ke atas Heli.

Proses evakuasi terbilang sangat dramatis karena harus dilakukan di tengah laut serta kapal yang terus bergerak maju.

Pilot dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) ini pun berhasil mengevakuasi korban ke atas Helikopter.

Korban lantas mendapat penanganan sementara sembari di bawa menuju KRI Teluk Bintuni-520.

Baca Juga: Waspada, Kapal Perang China dan AS Adu Sangar di Laut China Selatan Buntut Ketegangan yang Meningkat

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda

Saat TNI AL Evakuasi Korban KM Alugara dengan Helikopter di Perairan Bangka Belitung.

Sesaat mendarat di KRI, tim dokter kesehatan bergegas menuju Helikopter untuk langsung mengevakuasi korban ke ruang perawatan.

Pilot pun kembali mempersiapkan penerbangan untuk kembali membawa perbekalan ke KPLP Alugara.

Seluruh proses evakuasi korban di Kapal KPLP Alugara merupakan serial evakuasi medis dalam Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopratmin) TNI AL tahun 2021.

Serial latihan ini merupakan rangkaian mempersiapkan menjelang latihan puncak TNI AL Armada Jaya.

Terutama, dalam mempersiapkan personil maupun alusista yang digunakan.

Baca Juga: Perang Laut China Selatan, AS Minta Bantuan Prabowo Subianto, Indonesia Diingatkan untuk Latihan yang Lebih Besar!

Serial latihan Latopratmin tahun 2021 ini turut disaksikan oleh Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah dan Komandan KRI Teluk Bintuni 520 Letkol Laut (P) Andrik Irwanto.

Kadispen Kolinlamil Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan serial Latopratmin) TNI AL tahun 2021.

Tahun ini juga, kata Widyo, latihan ini turut melibatkan KPLP dan Bea Cukai.

"Serial latihan evakuasi medis bekerja sama dengan Kapal KPLP," ucapnya.

Adapun kekuatan yang dilibatkan pada latihan yang digelar mulai tanggal 8-14 April 2021 di Dabo Singkep, Kepulauan Riau ini adalah sebagai berikut:

1. Total personil yang terlibat dalam latihan yakni 784 orang.

2. Total alusista yang terlibat 7 Kapal dan 1 Helikopter.

Baca Juga: Makanya Tiongkok Tak Berani Usik Indonesia di Laut China Selatan, Prabowo Ungkap Strategi Militer 'Garuda Sheild' yang Buat Menteri Pertahanan AS Terkejut: Peluang Tingkatkan Kerjasama

3. 4 unsur Kolinlamil sebagai unsur ST angkut: KRI TBN-520, KRI TLP-540, KRI ABN-503, KRI MTW-949

4. 1 unsur Koarmada 1 sebagai unsur ST Lindung: KRI HLS-630.

5. 1 unsur Puspenerbal: 1 Hali Bell (HU-4206).

6. Kormar sebagai Satggasrat: 1 KI Pasmar-1 (100 orang).

7. 2 unsur instansi lain (Komcad/Komduk ST Lindung): KN Alugoro (KPLP) Kapal Patroli 28 M, BC-8004 (Bea Cukai), Kapal Patroli 28 M. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya