Haru, Brimob Aceh Bertemu Pasien RSJ Diduga Rekan Polisi yang Hilang dalam Tsunami 2004, Cek DNA Dilakukan setelah 17 Tahun Berlalu

Kamis, 18 Maret 2021 | 14:12
(KOMPAS.COM/TEUKU UMAR)

Pasien RSJ diduga polisi yang hilang dalam tsunami Aceh 2004

Sosok.ID - 26 Desember 2004, guncangan berskala 9,3 skala richter menyebabkan gelombang air laut membumbung tinggi dalam Tsunami Aceh.

Peristiwa 17 tahun silam itu, menyisakah sejarah bencana mengerikan yang terjadi di Indonesia.

Dikutip dari Wikipedia, lebih dari 200 ribu jiwa dinyatakan tewas.

Bencana itu menelan 230.000 hingg 280.000 korban, yang sebagian dinyatakan hilang.

Baca Juga: Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Air Laut Naik 15 Meter Disertai Dentuman Dahsyat, Nelayan Takut Tsunami: Waktu Itu Gelap Sekali..

Belakangan, kenangan peristiwa itu kembali dibicarakan kala sebuah video viral pertemuan anggota Polda Aceh dengan pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) tersebar di sosial media.

Rupanya, seorang pria diduga polisi Baharaka Asep dari Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00 yang dinyatakan hilang pasca-tsunami 2004 ditemukan sebagai salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa Zainal Abidin Banda Aceh.

Video pertemuan teman seangkatan Asep dengan rekan polisi yang dikira meninggal itu viral di media sosial sejak Rabu (17/03/2021).

Dalam rekaman video berdurasi 00.12 detik itu tampak seseorang yang menemukan Asep sangat gembira saat menyampaikan informasi ke rekan polisi seangkatan Letting 351.

Baca Juga: Perang Saudara Disana-sini, Cenayang 'Akurat' yang Ramalkan Tsunami Aceh Ini Beri Wasiat Mengharukan Sebelum Tutup Usia

"Alhamdulillah Asep Letting kita telah ditemukan," katanya.

Namun, pasien yang diduga Baharaka Asep itu dalam kondisi yang tidak sepenuhnya waras.

Ia tampak memperlihatkan ekspresi kebingungan, sebab ia berada di RSJ sebagai pasien gangguan kejiwaan.

Diwartakan Kompas.com, anggota Brimob Polda Aceh ramai berkunjung di RSJ Zainal Abidin Banda Aceh sejak Rabu siang.

Baca Juga: Bulu Kuduk Andhika Pratama Berdiri, Ifan Seventeen Bongkar Temuan Rekaman Lewat Kejadian Tak Logis sebelum Personilnya Tewas Diseret Tsunami Banten

Akan tetapi ketika dikonfirmasi, mereka tampak menghindar.

Usut punya usut, mereka tak ingin keliru memberikan informasi.

Sebab belum ada bukti kuat untuk membenarkan bahwa pasien tersebut adalah benar Asep atau bukan,

Terlebih kini 17 tahun sudah berlalu. Tidak bisa jika hanya mengandalkan kemiripan fisik semata.

Oleh karenanya tes DNA kemungkinan akan dilakukan.

Baca Juga: Waspada! Peneliti ITB Baru-baru Ini Ungkap Potensi Ancaman Tsunami Setinggi 20 Meter di Selatan Jawa, Begini Penjelasannya!

"Ini informasinya belum pasti, harus dicek DNA dan dicocokkan dulu dengan keluarganya, kami belum dapat memberikan informasi," kata salah satu anggota Brimob saat ditemui, dilansir dari Kompas.com.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, menyadur sumber yang sama, menginformasikan lewat pesan WhatsApp mengenai berita yang beredar.

Ia membenarkan adanya informasi mengenai pasien RSJ diduga anggota Polri dari Brimob Resimen I Kedung Halang Bogor Bharaka Zainal Abidin alias Asep yang di-BKO ke Aceh dan dinyatakan hilang saat gempa bumi dan tsunami 2004 lalu.

Informasi ditemukannya Asep mulanya diketahui dari kabar yang beredar melalui pesan di grup WA personel Polri.

Baca Juga: Ngeri! Disebut Terjadi 400 Tahun Sekali oleh Pakar ITB, Tsunami Setinggi 20 Meter di Selatan Jawa Malah Disebut 'Tidak Terlalu Lama Lagi Akan Terjadi' oleh Pakar Ini

Saat melakukan kroscek, Winardy mengatakan bahwa pasien diduga Asep dirawat sejak tahun 2009 silam.

"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu," katanya.

"(Pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," sambungnya dalam pesan WA.

Untuk memastikan apakah benar pasien merupakan polisi yang menghilang 17 tahun silam atau bukan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan bertemu keluarganya di Jawa Barat.

Baca Juga: Sedang Hadapi Pandemi, Peneliti Internasional Ini Temukan Gejala Tsunami Besar di Indonesia, Begini Penjelasannya!

Mereka akan berkoordinasi dengan kesatuan dinas terkait.

Pasien diduga Asep juga akan menjalani tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya untuk memastikan kebenarannya. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, wikipedia

Baca Lainnya