Gegara Video Viral di TikTok, Myanmar di Ujung Perang Saudara Polisi dan Sipil Duel Senapan vs Pisau, Begini Kronologinya!

Selasa, 16 Maret 2021 | 13:52
Tangkapan layar/24h

(Ilustrasi) Gegara Video Viral di TikTok, Myanmar di Ujung Perang Saudara Polisi dan Sipil Duel Senapan vs Pisau, Begini Kronologinya!

Sosok.ID - Sebuah video viral di media sosial TikTok Myanmar belum lama ini yang menunjukkan seorang anggota kepolisian keceplosan mengungkap rencana mereka.

Hal itu pun memicu kemarahan warga Myanmar di tengah kudeta Junta Militer di sana.

Video berupa sulih suara tersebut, menyebutkan bahwa aparat keamanan akan membawa persenjataan berat ke sebuah kota untuk memborbardir lokasi tersebut.

"Saya tidak akan mengasihani Hlaing Tharyar dan mereka akan melawan dengan serius juga karena ada semua jenis karakter di sana," kata polisi di akun @aungthuraphyo40 tersebut.

Baca Juga: Masih Membara, Myanmar Bak Medan Perang Karena Junta Militer Melakukan Penembakan kepada Warga Sipil

"Kami seharusnya tidak mengasihani mereka," lanjutnya.

Video tersebut sudah sempat dikonfirmasi keasliannya oleh AFP, namun beberapa jam setelah viral, video tersebut dihapus.

Apa yang terjadi di Myanmar tersebut menambah catatan kelam peristiwa protes terhadap kudeta militer.

Bahkan junta militer Myanmar memilih menerapkan darurat militer di dua kota padat penduduk sejak hari Minggu (14/3/2021).

Baca Juga: Keras, Militer Myanmar Pakai Taktik Mematikan untuk Membunuhi Demonstran Pro Demokrasi

Kota yang menjadi pusat pergerakan protes warga terhadap militer Myanmar tersebut adalah Yangon dan Shwepyitha.

"Junta memberi kekuasaan administratif dan peradilan darurat militer kepada komandan regional Yangon... untuk melakukan pengamanan, menjaga aturan hukum, dan ketertiban dengan lebih efektif," kata penyiar di tv pemerintah yang dikutip AFP.

Diketahui memang beberapa waktu ini militer dan pihak kepolisian mengambil tindakan kekerasan hingga tak jarang jatuhnya korban.

Selain tembakan gas air mata tak jarang peluru karet serta paling kejamnya adalah peluru tajam dijadikan senjata untuk membubarkan massa.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Anti-Kudeta Ditembak Mati, Korban Dibunuh Aparat Myanmar mencapai Skala Besar

SCMP/24h
SCMP/24h

Pembakaran pabrik-pabrik China di Myanmar.

Bahkan di salah satu kota bernama Kotapraja Hlaing Tharyar, Yangon bentrok terjadi antara pendemo yang membawa tongkat serta pisau dan menggunakan barikade darurat.

Para pengunjuk rasa tersebut menggunakan barang-barang seadanya seperti tong sampah yang dipotong untuk dijadikan tameng.

Benda-benda tersebut nyatanya berhasil menyelamatkan beberapa demonstran yang terluka ketika aparat keamanan melancarkan tembakan.

"Saya bisa memastikan 15 orang meninggal," kata dokter itu kepada AFP, seraya menambahkan dia telah merawat sekitar 50 orang dan memperkirakan korban tewas bakal bertambah.

Baca Juga: Tentara Militer Kocar Kacir, Begini Cara Masyarakat Myanmar Usir Aparat yang Mengejar Mereka Saat Demo Anti Kudeta: Kekuatan Mereka Meredup

Myanmar kini memang sedang berada di situasi darurat bahkan telah berada di ujung perang saudara.

Hal itu tak lain setelah terjadinya kudeta militer di negara tersebut.

Baca Juga: 'Jika Saya Meninggal, Saya Menyumbangkan Organ Saya', Wasiat yang Ditulis Kyal Sin Sebelum Kepalanya Tertembak oleh Militer Myanmar di Tengah Demo

Banyak negara-negara luar pun telah mengecam aksi brutal aparat Myanmar pada warga sipil yang telah menewaskan lebih dari 100 orang.

Utusan PBB diketahui telah mengecam keras pertumpahan darah di Myanmar bahkan seruan pada masyarakat dunia dan petinggi regional untuk bersatu dalam solidaritas pun digaungkan.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Reuters, afp, 24h.com.vn

Baca Lainnya