Setelah Tragedi SJ 182, Lion Air dan Garuda Indonesia Gagal Mendarat di Pontianak, Pilot Divert Demi Keselamatan, Apa yang Terjadi?

Kamis, 14 Januari 2021 | 11:13
aviantren.com

Garuda Indonesia

Sosok.ID - Pesawat Lion Air dan Garuda Indonesia yang melakukan penerbangan rute Jakarta - Pontianak gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio pada Rabu (13/1/2021) sore.

Dua penerbangan tersebut akhirnya dialihkan (divert) ke bandara lain demi keselamatan penumpang dan kru pesawat.

Dikutip dari Tribun Pontianak, cuaca buruk menjadi penyebab gagalnya dua maskapai tersebut landing di Pontianak.

Lion Air dengan nomor penerbangan J2684 dialihkan ke Batam, sementara Garuda Indonesia GA504 dialihkan ke Palembang.

Baca Juga: Terbang dengan Identitas Orang Lain, Korban Sriwijaya Air SJ 182 Tak Berhak Dapat Ganti Rugi, Pengamat: Karena yang Menerima Ahli Waris yang Tertera di KTP

Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Supadio Pontianak, Eri Braliantoro menerangkan, terdapat satu pesawat yang berhasil mendarat, yakni Sriwijaya Air.

Lion Air JT684 dikatakan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pukul 14.00 WIB.

Sedangkan Garuda Indonesia GA504 mendarat di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang, pukul 15.02 WIB.

"Karena faktor cuaca ada Pesawat Lion divert ke batam, yang kedua pesawat Garuda divert ke Palembang," kata Eri, dikutip dari Tribun Pontianak.

Baca Juga: Inilah Rekaman Suasana Terakhir Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Jatuh, Diduga Satu-satunya

"Tadi ada yang sempat landing yakni Sriwijaya, karena cuaca tadi sempat terang sedikit, jadi dia sempat landing," katanya.

Adapun Eri menjelaskan, divert adalah pilihan yang lumrah terjadi guna mengutamakan faktor keselamatan penerbangan.

Penerbangan yang terkendala cuaca buruk, bisa terjadi karena beberapa faktor seperti visibility jarak pandang dibawah standar keselamatan penerbangan, atau adanya angin kencang.

"Cuaca di dunia penerbangan itu mengacunya ke BMKG. Kalau kita melihat secara visual, kita tidak bisa menilai," jelasnya.

Baca Juga: Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Air Laut Naik 15 Meter Disertai Dentuman Dahsyat, Nelayan Takut Tsunami: Waktu Itu Gelap Sekali..

"Data BMKG itu akan diteruskan ke ATC maupun pilot, untuk mereka mengambil keputusan apakah landing atau divert," tandas Eri.

Seperti diketahui, sebelumnya telah terjadi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat tersebut sebelumnya dinyatakan hilang kontak sekira pukul 14.40 WIB dan kemudian ditemukan menghantam laut di Kepulauan Seribu.

Sejauh ini, tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 6 korban.

Baca Juga: Kenal Dekat dengan Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ182, Begini Kesaksian Arie Untung Tetang Kebiasaan Kakak Kelasnya: Mau Terbang Lari Dulu ke Musala!

Dilansir dari Tribunnews.com, mereka adalah Okky Bisma (29) diidentifikasi pada Senin (11/1/2021).

Korban diidentifikasi berdasarkan kecocokan sidik jari dari bagian tubuh korban (menggunakan alat khusus) dengan data E-KTP.

Selanjutnya Fadly Fatrianto yang merupakan Co pilot SJ 182 diidentifikasi Selasa (12/1/2021).

INAFIS Polri menemukan 12 titik kesamaan bagian tubuh jasad dengan DNA Fadly Satrianto.

Baca Juga: Ingin Lihat Wajah Bayinya yang Baru Lahir, Yaman ZaiTersedu-sedu Menunggu Istri dan 3 Anak Turun dari Sriwijaya Air SJ 182: Mereka Tidak Datang..

Perbandingan sidik jari juga sesuai dengan E-KTP telunjuk kanan.

Asy Habul Yamin (37) diidentifikasi pada hari yang sama dengan Fadly Satrianto.

Korban terdeteksi dengan pencocokan 12 titik kesamaan dengan sidik jari yang diambil dari jempol kanan.

Selanjutnya Khasanah, manifest ke 28 teridentifikasi melalu data E-KTP perbandingan sidik jari jempol kanan dengan bagian tubuh yang ditemukan.

Baca Juga: Seolah Pertanda Terakhir, Korban Sriwijaya Air Sempat Minta Jika Meninggal Tak Ingin Dibawa Pulang, Adik Bungsu: Sekarang Kata-kata Itu Baru Terkenang

Pada Rabu (13/1/2021), korban Indah Halimah Putri berhasil diidentifikasi melalui kecocokan bagian tubuh korban yang ditemukan dengan data E-KTP jempol kiri.

Lalu Agus Minarni diidentifikasi Rabu lewat jari jempol kanan, dengan hasil 12 titik sesuai dengan sidik jari pada E-KTP.

Hingga hari ini, Kamis (14/1/2021), prroses identifikasi dan pencarian korban masih terus dilakukan. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Tribunnews.com, Tribun Pontianak

Baca Lainnya