Sosok.ID - Sosok politisi dari Partai Gerindra, Fadli Zon kembali jadi sorotan publik baru-baru ini.
Hal itu lantaran pernyataan Fadli Zon yang menyangkut Duta Besar (Dubes) RI di Arab Saudi mengenai Habib Rizieq.
Anggota Komisi I DPR RI itu melalui cuitannya meminta Kementerian Luar Negeri untuk mencopot Agus Maftuh Abegebriel.
Ungkapan Fadli Zon didasarinya lantaran sosok Duber RI tersebut selalu mengabarkan hal miring mengenai sosok HRS.
Menurut Fadli Zon, Agus Maftuh justru lebih sering mengkritisi warga negara sendiri seperti HRS ketimbang melindungi WNI yang berada di Arab Saudi.
"Sbg anggota @DPR_RI Komisi 1, sy usulkan kpd @Menlu_RI agar segera menarik n mengganti Dubes RI di Saudi," ujar Fadli Zon.
Dalam pandangan Fadli Zon, Agus Mahftuh Abegebriel tidak menjalankan tugas utamanya sebagai orang duta besar (dubes) yakni melayani, melindungi, dan membela warga RI di negara tersebut.
Padahal, Agus Maftuh telah bertugas di Arab Saudi selama 5 tahun lebih.
Yang terjadi, kata Fadli Zon, Agus Mahftuh justru selalu menunjukkan kedengkian atau selalu berkomentar miring atau terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS).
@fadlizon: Sbg anggota @DPR_RI Komisi 1, sy usulkan kpd @Menlu_RIagar segera menarik n mengganti Dubes RI di Saudi.
Yg bersangkutan sdh berada di sana hampir 5 tahun. Komentarnya selalu miring soal Habib Rizieq Shihab, pdhal Dubes RI seharusnya melayani, melindungi n membela warga RI.
Selain Fadli Zon, ternyata organisasi yang didirikan oleh HRS juga pernah meminta hal serupa pada pemerintah.
Aktivis Front Pembela Islam (FPI) seperti yang dikutip di Wartakotalive.com juga pernah menyampaikan permintaan untuk mencopot Afus Maftuh sebagai Dubes RI di Arab Saudi.
Melansir dari Wartakotalive, Agus Muftah mengungkapkan bahwa tanpa dipecah dirinya juga akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat ini.
Selain itu, Agus Muftah juga menambahkan dirinya maupun Kedutaan Besar tak pernah menghalangi kepulangan HRS ke Tanah Air.
"Pemerintah Indonesia tidak pernah menghalangi kepulangan MRS (Muhammad Rizieq Shihab). Empat tiket (pesawat) Saudia juga sudah ada," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
"Bagaimana KBRI bisa bantu? MRS juga tidak pernah mengadukan ke KBRI Riyadh sejak awal kasusnya bergulir," ujar Agus. Padahal, kata dia, jarak dari Mekkah ke KBRI Riyadh juga tidak terlalu jauh. Hanya 1.000 kilometer dari KBRI Riyadh dan 100 kilometer ke KJRI Jeddah.
Namun Agus pernah mengungkapkan hal tak terduga pada sosok HRS.
Agus Muftah mengungkapkan bahwa Rizieq Shihab disebutnya sebagai WNIO alias WNI Ora Duwe Paspor (tidak punya paspor).
Pernyataan Agus Maftuh tersebut mendapat banyak respons dari sejumlah warganet.
Pernyataan WNIO itu merujuk pada candaan di antara sesama WNI di Arab Saudi.
Ia menyatakan, saat ini Rizieq Shihab berstatus overstay di Arab Saudi.
"Kami sampaikan kepada Rizieq Shihab, itu bukanlah aib dan di Saudi sudah sangat lumrah."
"Saudara-saudara saya, para WNI yang overstay sering disingkat dengan WNIO."
"Nah, label WNIO sering dibuat bahan candaan di antara mereka."
"WNIO adalah WNI 'ora duwe paspor' (tidak punya paspor), 'ora duwe visa' (tidak memiliki visa yang valid), 'ora duwe Iqamah' (tidak punya kartu identitas Saudi)."
"Alias sudah biasa dan lumrah," ungkap Agus saat dikonfirmasi.
Agus pun meminta Rizieq tak perlu malu mengenai statusnya yang disebut overstayer tersebut.
Overstayer menurut Agus adalah hal yang lumrah terjadi pada WNI di Arab Saudi.
Ia pun menambahkan status WNIO bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi. (*)