Tak Sampai Sejuta, Pria Ini Berhasil Bertahan Hidup dengan Uang Rp 100 Ribu untuk Beli Makan Selama Setahun, Begini Rahasianya

Kamis, 17 September 2020 | 06:13
freeganinsingapore.wordpress.com

Tumpukan roti yang dikumpulkan Daniel dari beberapa toko roti.

Sosok.ID - Zaman sekarang, uang Rp 100 ribu mungkin hanya cukup digunakan untuk makan sehari bahkan hanya untuk sekali makan.

Namun, pria yang satu ini berhasil menggunakan uang Rp 100 ribu untuk memenuhi kebutuhan makannya selama setahun penuh.

Simak rahasianya berikut ini, siapa tahu bisa menjadi inspirasi.

Daniel Tay menghabiskan hanya 8 US Dollar atau setara Rp100 ribu untuk keperluan makannya selama tahun 2017 lalu.

Baca Juga: Tak Level Pakai Kain, Pria Ini Pakai Ular Hidup untuk Dijadikan Masker Saat Naik Angkutan Umum

Dalam cleo.com, pria asal Singapura ini menceritakan bagaimana gaya hidupnya selama ini.

Daniel adalah seorang 'penyelam sampah', dia mencari barang-barang bekas untuk kebutuhannya, termasuk dalam hal makanan.

Daniel juga merupakan penganut freegan.

Kaum freegan adalah mereka yang prihatin dengan kenyataan bahwa telah terjadi pemborosan yang dahsyat demi sebuah gaya hidup.

Baca Juga: 16 Tahun Lalu Digadang-gadang Sengaja Didepak dari Ratu Gegara Hamil Duluan, Gelagat Pinkan Mambo Saat Dicecar Pertanyaan Soal Hubungannya Kini dengan Maia Estianty Jadi Sorotan: Enggak Ada yang Lain Pertanyaannya?

Pria tersebut mendefinisikan sendiri freegan menurutnya.

"Seorang freegan adalah orang yang menghabiskan sangat sedikit uang. Dia mencoba mendapatkan semuanya secara gratis, ”katanya.

Setiap bulan, Daniel hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan seperti tagihan, investasi, dan hipotek.

Saat dia membeli makanan untuk kucingnya, dia malah jarang membeli makanan untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Putrinya Dibawa Keluar Sampai Maghrib Baru Dipulangkan ke Rumah, Orang Tua Gadis 12 Tahun Ngotot Nikahkan Anaknya dengan Bocah 15 Tahun

freeganinsingapore.wordpress.com
freeganinsingapore.wordpress.com

Sayuran yang dikumpulkan Daniel.

Bagaimana semua dimulai?

Daniel bekerja sebagai perencana keuangan. Kesempatan bertemu dengan orang asing pada November 2016 mengubah hidupnya.

Dalam sebuah acara Honesty Circles, orang-orang membicarakan tentang uang, dia akhirnya bertemu dengan pria bernama Colin.

“Sekitar 20 hingga 30 dari kami berbicara tentang menyerahkan pembayaran gaji yang stabil untuk mengejar hasrat kami."

Baca Juga: Masih Ngotot Kerja Walau Sudah Dilarang Suami, PSK Ini Mendadak Kejang-kejang Lalu Tewas Saat Tengah Layani Tamu Keenam

"Tapi ketika giliran Colin, dia mengatakan 'Saya di akhir 40-an, sudah pensiun dan hanya menghabiskan 100 US Dollar sebulan."

"Saya tidak perlu khawatir tentang uang karena saya mendapatkan semuanya secara gratis. Begitu kata Colin," tutur Daniel.

Colin menghabiskan uang 100 US Dollar dalam sebulan untuk membayar tagihan.

Daniel pun keheranan, bagaiman Colin dapat melakukannya.

Baca Juga: Bukti Cinta Tak Memandang Rupa, Pria Terjelek Seantero Negeri Ini Jadi Sorotan Usai Menikahi Istri Ketiganya

Sementara dirinya yang perencana keuangan saja minimal harus mengeluarkan 1,500 US Dollar sebulan hidup di Singapura.

Colin telah hidup sebagai freegan sebelumnya selama dua tahu. Colin telah mempelajari freegan dari internet.

Dia menyelami sampah di toko dan supermarket, dan mengumpulkan makanan yang akan dibuang oleh tetangganya.

Setelah bertukar pikiran dengan Colin, Daniel pun bersemangat untuk mencoba gaya hidupnya.

Baca Juga: Serapat-rapatnya Bangkai Ditutupi Baunya Pasti Tercium Juga, 40 Hari Kelabuhi Tetangga, Pria Ini Akhirnya Ketahuan Diam-diam Habisi Nyawa Istrinya Lalu Kubur Jasadnya di Bawah Ranjang

Perjalanan menuju freeganisme

Semua rencana Daniel berjalan jauh lebih baik dari yang diharapkan.

Tetangga-tetangganya dengan senang hati memberinya makanan yang seharusnya mereka buang.

Bahkan mereka berterimakasih pada Daniel karena menyelamatkan mereka dari pemborosan.

Baca Juga: Terpaksa Menjanda Padahal Baru Nikah Kemarin Sore, Wanita Ini Nekat Terjun Bebas dari Balkon Demi Susul Suami yang Lebih Dulu Bunuh Diri Usai Ucapkan Ijab Qobul

Para tetangga bahkan menaruh langsung makanan yang tidak mereka inginkan di depan pintu rumah Daniel setiap hari.

“Itu belum berhenti sejak itu. Saya bangun untuk makan di luar pintu saya setiap pagi, ”katanya.

Lebih dari itu, Daniel merasa hubungannya dengan para tetangganya juga semakin dekat.

Dia juga mampu mengumpulkan begitu banyak buah dan sayuran yang dapat dimakan. hingga memenuhi lemari esnya.

Baca Juga: Demi Wujudkan Hasrat Pamer Kim Jong Un, Ribuan Warga Korea Utara Dipaksa Pertaruhkan Nyawa Kerja 22 Jam di Tambang untuk Selesaikan Pembangunan Rumah Sakit Baru

Saking banyaknya, Daniel juga membagikan lagi ke para tetangganya yang lain.

Daniel juga tidak mengeluarkan uang untuk kebutuhannya yang lain seperti mandi.

Dia mencari sisa-sisa sabun dan shampo di tempat sampah (kebiasaan orang membuang barang-barang ini meskipun masih sisa setengah).

Daniel juga menemukan tas, sepatu, peralatan rumah tangga lain, bahkan konsol PlayStation 3 yang masih berfungsi.

Baca Juga: Ngotot Pertahankan Klaimnya yang Jelas-jelas Ditentang Dunia, Kapal Coast Guard China Lagi-lagi Nyelonong Masuk ke Perairan Natuna, Mungkinkah Tiongkok Ingin Rebut 'Harta Karun' Ini?

freeganinsingapore.wordpress.com
freeganinsingapore.wordpress.com

Daniel mengumpulkan makanan yang masih layak dimakan.

Masalah penimbunan

Banyaknya barang-barang yang dia temukan membuat masalah lain, penimbunan.

Daniel rutin memposting foto-foto sejumlah besar barang yang dia temukan di situsnya (freeganinsingapore.wordpress.com).

Namun, barang-barang yang tertimbun ini malah membuat komunitas freegan dapat beramal.

Baca Juga: Cuma Mau Enaknya Saja Tapi Tak Sudi Tanggung Jawab, Pemuda 27 Tahun Tega Beri Racun Tikus ke Pacarnya yang Hamil

Mereka telah menyumbangkan banyak buah dan sayuran ke dapur sup lokal untuk membuat makanan gratis bagi mereka yang bersedia.

Para donor juga selalu memastikan mereka tahu darimana bahan makanan ini berasal sebelumnya.

"Orang menjadi freegans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," katanya.

Sementara motivasi Daniel awalnya adalah untuk mendapatkan barang gratis dan menghemat uang.

Baca Juga: Kejamnya Hidup di Bawah Langit yang Sama dengan Kim Jong Un, Warga Korea Utara Sebut Kematian Jauh Lebih Indah daripada Dipenjara Gegara Cari Sesuap Nasi Pakai Cara Ini

Tapi, sekarang Daniel idak lagi khawatir tentang uang, dia peduli tentang bagaimana mengurangi pemborosan.

Daniel mengambil makna dari gaya hidup yang dia jalani.

Bukan sekedar sesuatu yang murah yang dia cari, bukan juga barang yang gratis agar dirinya tidak perlu bekerja.

Baginya, menyimpan uang mengungkin dirinya untuk membeli waktu dan kebebasan, yang menurutnya adalah "hal yang paling mahal".

Baca Juga: Rayuan Mautnya Tak Mempan Bujuk Indonesia, Tiongkok Kini Pindah Haluan Pepet Negara Tetangga Tawarkan Kerja Sama Perdamaian di Laut China Selatan

Dia ingin dapat menjalani hidup dengan melakukan hal-hal yang dia inginkan, termasuk mencoba hal-hal baru, dan mengelola komunitas freegan lokalnya.

(Masrurroh Ummu Kulsum)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Suit Dipercaya, Begini Kisah Seorang Pria yang Hanya Butuh Rp100 Ribu untuk Makan Setahun, Simak Gaya Hidupnya

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya