Indonesia Jadi Kunci Kemenangan Negara yang Perang di Laut China Selatan, Menlu Retno Tegaskan pada AS dan Tiongkok: Jangan Libatkan Kami!

Jumat, 11 September 2020 | 07:13
Navy Office of Information

Indonesia Jadi Kunci Kemenangan Negara yang Perang di Laut China Selatan, Menlu Retno Tegaskan pada AS dan Tiongkok: Jangan Libatkan Kami!

Sosok.ID - Pernyataan sekaligus penolakan bernada tegas dilontarkan oleh salah satu menteri di kabinet Indonesia Maju di dunia internasional belum lama ini.

Hal tersebut lantaran Indonesia selalu dikaitkan sebagai kunci kemenangan bagi negara yang berperang di Laut China Selatan.

Bahkan beberapa negara besar dengan kekuatan militer mumpuni kini sedang pepet Indonesia untuk diizinkan bangun pangkalan militer.

Pangkalan militer tersebut sedianya akan jadi basis kekuatan tambahan bagi mereka bila perang terjadi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Lagaknya Tawarkan Proposal Kekuatan Gabungan di Laut China Selatan, Nyatanya China hanya Galagasi ke Indonesia, Bakal Selalu Bermuka Dua hingga Berhasil Kuasai Perairan Natuna

Para menteri luar negeri Asia Tenggara (ASEAN) memulai serangkaian KTT regional pada hari Rabu (9/9/2020) yang diharapkan akan mengupayakan kolaborasi untuk melawan ancaman global dan mencoba meredakan persaingan dua ekonomi terbesar dunia.

Rusia, Jepang, Australia, Korea Selatan, dan India termasuk di antara mereka yang bergabung secara jarak jauh pada acara yang diselenggarakan oleh Vietnam yang akan mencakup forum keamanan 27 negara.

Acara ini dihelat seiring meningkatnya kekhawatiran tentang retorika dan konflik yang tidak disengaja, dan tentang negara-negara lain yang terjebak dalam keributan sengketa wilayah.

“Lanskap geopolitik dan geoekonomi regional, termasuk Laut China Selatan, menyaksikan peningkatan volatilitas yang merugikan perdamaian dan stabilitas,” kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam pembukaan KTT tersebut seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Baku Hantam Amerika vs China di Laut China Selatan Bisa Rugikan Indonesia, Purnawirawan TNI Beber Imbas Pengungsi Perang Melipir ke Tanah Air

Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh, mengatakan peran hukum internasional dan lembaga multilateral sangat penting.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam sebuah wawancara dengan Reuters memperingatkan Amerika Serikat dan China agar tidak melibatkan negara-negara ASEAN dalam pertempuran geopolitik mereka.

"Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini," kata Retno pada hari Selasa, menggambarkan militerisasi jalur air sebagai hal yang "mengkhawatirkan".

Baca Juga: Laut China Selatan Makin Panas! India Disebut Berencana Balas Dendam Kekalahan di Tibet dengan Kirim Kapal Perang Bersatu dengan AS Demi Kepung Tiongkok?

Amerika Serikat telah berbicara keras menentang China atas perdagangan, teknologi, dan perilaku maritimnya.

Tak hanya itu, Presiden AS Donald Trump telah mengumandangkan sikap kerasnya ke China menjelang pemilihan presiden AS.

Baca Juga: Lancang! Tiongkok Ajak RI Lakukan Pembangunan Bersama meski Natuna Bukan Milik China, Indonesia Jadi Incaran Demi Misi di Laut China Selatan

Washington menuduh Beijing menindas negara tetangganya dengan mengirim kapal ke dekat operasi energi lepas pantai mereka, mengambil kesempatan dengan mengadakan latihan militer di lokasi yang disengketakan, saat negara tetangga memerangi wabah virus corona.

Namun China mengatakan tindakannya sah.

Baca Juga: Detik-detik Angkatan Laut dan Udara Tiongkok Uber Kapal Perang AS di Laut China Pakar Sebut Perang Dunia 3 Sudah Dekat!

Sejak pertengahan Agustus, Amerika Serikat telah berulang kali membuat marah China dengan mengirim kapal perang ke Laut China Selatan dan Selat Taiwan yang sensitif, serta menerbangkan pesawat pengintai di atas lokasi latihan tembak langsung China.

AS bahkan memasukkan 24 entitas China ke daftar hitam atas keterlibatan mereka dalam membangun dan memiliterisasi pulau buatan.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bahas gesekan China dengan AS, Menlu Retno: Jangan libatkan kami"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya