Beijing Hilang Kesabaran, AS Terobos Zona Terlarang di Laut China Selatan, PLA Murka: Hentikan Tindakan Provokatif Kalian Jika Tak Ingin Terjadi Kecelakaan!

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 13:13
dailymail.co.uk

Ilustrasi - Armada kapal perang AS di Pasifik

Sosok.ID - Militer China mengusir kapal perusak AS dari perairan teritorial di Laut China Selatan.

Melansir Global Times, Sabtu (29/8/2020), Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada hari Kamis mengusir kapal perang AS yang masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di Kepulauan Xisha di Laut China Selatan.

Kapal perang AS melintas di dekat zona latihan militer China yang sedang berlangsung, ketika laporan menampilkan rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan.

USS Mustin, sebuah kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS, masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di Kepulauan Xisha di hari tersebut.

Baca Juga: Sepak Terjang Pesawat Pembom Nuklir Q-5 China, Digadang-gadang Tetap Moncer meski Diterjunkan saat Perang 'Akhir Zaman'

Sementara Komando Teater Selatan PLA mengirim angkatan laut dan udara untuk melacak, mengidentifikasi dan memperingatkannya pergi, kata Kolonel Senior Li Huamin, juru bicara Komando Teater Selatan PLA pada Jumat (28/8) pagi.

AS mengabaikan aturan hukum internasional, berulang kali menimbulkan masalah di Laut China Selatan, menjalankan hegemoni navigasi atas nama "kebebasan navigasi".

AS secara serius juga telah merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, dan menyabotase parah tatanan navigasi internasional di Laut China Selatan, kata Li.

China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan yang berdekatan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Amerika Kirim Pesan Keras ke China, Pilih Mundur Atau Perang!

Pasukan komando selalu waspada tinggi untuk dengan tegas melindungi kedaulatan nasional dan menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan, kata Li.

Pakar militer yang berbasis di Beijing Wei Dongxu, dikutip Sosok.ID dari Global Times, mengatakan bahwa PLA memiliki kemampuan yang kuat dalam menjaga kedaulatannya di Laut China Selatan, termasuk kemampuan pemantauan laut dan udara yang komprehensif dengan peralatan seperti pesawat patroli.

Begitu kapal perang AS terlihat melakukan tindakan provokatif termasuk berlayar di dekat pulau dan terumbu karang China, PLA dapat mengirim peringatan dan menggunakan kapal perusak atau fregat untuk mengusirnya, kata Wei.

Baca Juga: Beijing Murka Usai Latihan Militernya Diusik, Tiongkok Beri Peringatan Keras ke AS dengan Luncurkan Rudal Balistik ke Laut China Selatan

Lebih lanjut, ungkap Wei, menghadapi provokasi militer AS yang berulang, PLA dapat menggagalkan semuanya.

"Kami mendesak AS untuk menghentikan tindakan provokatif semacam ini, untuk secara ketat mengelola operasi militer laut dan udara dan secara ketat menahan pasukan garis depannya, untuk menghindari kecelakaan," kata Li.

Menurut pemberitahuan pembatasan navigasi yang dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim Hainan pada 21 Agustus, PLA mengadakan latihan di Laut Cina Selatan di daerah antara Pulau Hainan Cina Selatan dan Kepulauan Xisha.

Xinhua via Global Times

Pulau Xisha

Laporan luar negeri mengatakan pada hari Rabu bahwa PLA meluncurkan beberapa rudal balistik anti-kapal ke zona tersebut selama latihan pada hari itu.

Baca Juga: Makin Kondang! China Kokang Senjata di 4 Wilayah Laut Berbeda dalam Waktu Bersamaan, Bagian dari Kesiapan Konfrontasi Lawan AS dan Taiwan

PLA belum mengkonfirmasi peluncuran pada waktu pers.

Pengamat militer China mengatakan sangat berbahaya bagi kapal perang AS untuk berlayar di dekat zona latihan PLA yang mungkin menampilkan peluncuran rudal anti-kapal, dan tindakan provokatif semacam itu dapat menimbulkan risiko kecelakaan.

Sistem panduan pada rudal anti-kapal dapat secara keliru mengenali kapal-kapal yang mengganggu yang tidak terduga sebagai target pelatihannya.

Sebab target tersebut kemungkinan dirancang untuk mensimulasikan kapal yang berpotensi bermusuhan, dan kapal tersebut dapat secara tidak sengaja tenggelam, analis memperingatkan.

Baca Juga: China Bersikap Aneh, Mendadak Ajak Diskusi Soal Laut China Selatan, Diplomat ASEAN Yakin Negosiasi Cuma Embel-embel untuk Diam-diam Pecundangi AS

Ini adalah kedua kalinya minggu ini AS melakukan operasi berisiko di dekat zona latihan PLA.

Pada hari Selasa, sebuah pesawat pengintai ketinggian U-2 masuk tanpa izin di zona larangan terbang yang menjadi tuan rumah latihan tembakan langsung oleh Komando Teater Utara PLA, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian dalam sebuah pernyataan pada hari itu.

Pesawat U-2 bisa dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman dan kesalahpahaman, dan bahkan memicu kecelakaan udara dan laut, kata Wu.

Pakar militer China mengatakan bahwa, seperti dalam kasus kapal perang, pesawat mata-mata itu bisa saja disalahartikan sebagai target pelatihan dan ditembak jatuh. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Global Times

Baca Lainnya