Sosok.ID - Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya dipaksa harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Helmy Yahya.
Hal itu terungkap melalui vlog Helmy Yahya dilansir TribunJakarta pada Selasa (1/9/2020).
Dalam video tersebut, Yunarto Wijaya yang mengenakan kemeja biru itu tampak berbincang mengenai suasana politik di Indonesia.
Hingga kemudian terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan Helmy Yahya.
Satu diantaranya pengamat politik lulusan Universitas Parahyangan itu diminta untuk memilih antara Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Pertanyaan pilihan itu dilakukan dalam permainan jawab cepat yang dibuat oleh Helmy Yahya.
Tantangan itu berisi dua pilihan, pengamat politik itu diminta untuk memilih satu dari dua pilihan itu.
"Fahri Hamzah atau Fadli Zon?" tanya Helmy Yahya.
Bukan langsung menjawab, Yunarto Wijaya sempat terdiam sejenak.
"Fahri Hamzah," tegas Yunarto Wijaya disambut tawa Helmy Yahya.
"Kenapa?" tanya Helmy Yahya.
"Fahri dari awal merupakan orang yang konsisten mempertahankan argumennya terlepas populer atau tidak, termasuk tentang KPK. Gue merasa dia punya argumentasi kuat terlepas berbeda dengan orang," imbuh Yunarto Wijaya.
Berbeda dengan Fahri, Yunarto Wijaya justru menilai sosok Fadli Zon sebaliknya.
"Kecenderungannya Fadli itu agak nyinyir. I know Fadli very well, zaman gue masih aktivis dia itu dewa. Kalau diskusi tentang marxisme, Fadli paling jago karena dia orang sastra rusia."
"Dalam porsi bersebrangan, gue katanya aktivis kiri. Jadi berdebat dengan Fadli itu sesuatu yang menakutkan. He's very smart, tetapi sayangnya sejak dia masuk pertarungan antara Jokowi Prabowo Subianto, dia masuk ke kapasitas bukan Jokowi tadi," terang Yunarto Wijaya.
Dengan demikian, Yunarto Wijaya menilai, Fadli Zon merupakan sosok yang kerap nynyir dibandingkan Fahri Hamzah.
"Jadi jatuhnya nyinyir, judes. Kerjaannya nyubitin orang padahal saya tahu kalau dipancing tentang perdebatan filosofis, sistem, dia itu luar biasa," papar Yunarto Wijaya.
Dengan berbagai alasan tersebut, Yunarto tegas lebih memilih Fahri Hamzah dibandingkan Fadli Zon.
"Dengan posisi seperti saat ini, gue lebih pilih Fahri," aku Yunarto Wijaya.
"Dua-duanya dapat penghargaan sekarang?" tegas Helmy Yahya.
"Pertama kalau dengar ceritanya, harus lebih dilihat luas kalau yang dapat itu semua pimpinan DPR. Gak cuma mereka berdua. Terus saat itu sudah diputuskan pada 2015 oleh tim Menkopolhukam Tedjo Eddy," ujar Yunarto Wijaya.
Yunarto menyatakan, pihak kepanitian yang diketuai Mahfud MD saat ini hanya menerima dan menjalan keputusan tersebut.
"Tetapi diluar alasan prosedural, gue menyakini juga orang seperti Jokowi dalam politik praktis akan menikmati penghargaan tersebut. Beliau kan menganut paham akan merangkul teman, tetapi akan lebih merangkul erat musuh. Itu yang dilakukan kepada Fahri dan Fadli," kata Yunarto Wijaya.
Menurut Yunarto, pemberian penghargaan itu tak membuatnya kaget karena mengingat paham yang dianut Jokowi yang akan merangkul musuh.
"Polanya kebaca, netizen aja yang bawel," imbuh Yunarto Wijaya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Lebih Pilih Fahri Hamzah Daripada Fadli Zon, Alasan Yunarto Wijaya Buat Helmy Yahya Tertawa Ngakak"