Berita Duka, Kim Jong Un Terbaring Koma, Tampuk Kekuasaan Dialihkan kepada si 'Bringas dan Kejam' Kim Yo Jong

Senin, 24 Agustus 2020 | 13:00
express.com via Intisari

Kim Yo Jong, adik bungsu Kim Jong Un.

Sosok.ID - Kabar duka kembali datang dari Korea Utara. Rumor tentang kesehatan Kim Jong Un sekali lagi menyeruak di media internasional.

Diktator Korea Utara tersebut dikabarkan koma, setelah pada April lalu kabar serupa sempat berhembus.

Sementara itu, saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong yang dikenal lebih sadis ketimbang kakaknya, disebut mengambil alih kendali negara.

Dikutip Sosok.ID dari New York Post, Senin (24/8), seorang diplomat Korea Selatan berspekulasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengalami koma dan bahwa saudara perempuannya, Kim Yo Jong, siap untuk mengambil alih negara.

Baca Juga: Absen dalam Delegasi HUT sang Kakek, Kim Jong Un Sakit Kritis di Tengah Pandemi hingga 'Diisolasi' ke Gunung Suci Korea Utara, Ada Apa?

Klaim itu disampaikan seorang mantan pejabat Korea Selatan di tengah laporan bahwa Kim telah menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada adik perempuannya.

Chang Song-min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, menuduh Kim Jong Un sakit parah di tengah spekulasi tentang terbatasnya penampilannya di depan publik pada tahun ini, lapor Mirror.

"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," katanya kepada media Korea Selatan.

Mantan ajudan itu menambahkan bahwa Kim Yo Jong, siap membantu memimpin negara.

Baca Juga: Media Seberang Kelepasan Rilis Berita Kim Jong Un Meninggal Dunia, Pyongyang Tak Membantah, Pakar Yakin Pimpinan Korut telah Wafat

"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya.

Klaimnya muncul setelah mata-mata Korea Selatan mengungkapkan bahwa saudara kandung Kim yang berusia 33 tahun itu sekarang menjabat sebagai "orang kedua secara de facto", meskipun dia belum ditunjuk sebagai penggantinya.

Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, Badan Intelijen Nasional mengatakan peralihan kekuasaan sebagian bertujuan untuk meringankan beban Kim Jong Un.

"Meringankan stres (Kim) dari pemerintahannya dan menghindari kesalahan jika terjadi kegagalan kebijakan," lapor Kantor Berita Yonhap.

Baca Juga: Kabarnya Kritis sampai Meninggal Dunia, Kim Jong Un malah Kedapatan Jalan-jalan di Kota Wonsan, Ada Apa Sebenarnya?

Kolase Grid.ID
Kolase Grid.ID

Kim Yo Jong

"Kim Yo Jong, wakil direktur departemen pertama dari Komite Pusat Partai Pekerja, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan berdasarkan delegasi," kata agensi tersebut.

Kim Jong Un memang hanya terlihat di depan umum beberapa kali di tahun ini.

Empat bulan lalu bahkan muncul desas-desus Kim Jong Un meninggal dunia setelah sempat mengalami kritis setelah menjalani prosedur operasi kardiovaskular pada 12 April lalu.

Diberitakan Sosok.ID sebelumnya, para ahli meyakini pria berusia 36 tahun itu mengalami penurunan kesehatan sebab pola hidupnya yang buruk.

Baca Juga: Kim Jong Un yang Sekarang Bukan Kim Jong Un Asli, Aktivis HAM Soroti Beda Struktur Gigi, Netizen: Teoriku Dia telah Mati dan Itu Hanya Kloning

Kim diketahui sebagai perokok berat yang juga kelebihan berat badan.

Terlebih kondisi dunia belakangan memaksa Kim bekerja lebih ekstra ketimbang sebelumnya.

Kabar meninggalnya Kim saat itu menyebabkan masyarakat Pyongyang mengalami panic buying.

Terlebih, Korea Utara tidak memberikan klarifikasi apapun terkait kematian Kim.

Baca Juga: Gerak-gerik Adik Kim Jong Un Mencurigakan, Pakar Temukan Tanda-tanda Kim Yo Jong Ingin Kudeta Kakaknya dari Kursi Pemimpin Korea Utara, Ini Buktinya!

Setelah sempat menghilang selama 20 hari, Kim mengejutkan publik karena mendadak muncul memotong pita merah untuk meremiskan sebuah pabrik pupuk di dekat Pyongyang pada 2 Mei 2020.

KCNA
KCNA

Kim Jong Un memotong pita peresmian pabrik pupuk di Pyongan Selatan, Pyongyang, Korut pada 2 Mei 2020

Meski demikian, kehadiran Kim justru memunculkan teori konspirasi baru.

Kim dituduh menduplikat dirinya dan menyembunyikan keadaan sebenarnya.

Pada saat rumor meninggalnya Kim menyeruak, pakar mengkahawatirkan jika Kim Yo Jong mungkin bakal menjadi pengganti Kim Jong Un.

Baca Juga: Kim Jong Un yang Sekarang Bukan Kim Jong Un Asli, Aktivis HAM Soroti Beda Struktur Gigi, Netizen: Teoriku Dia telah Mati dan Itu Hanya Kloning

Sebab jika mendapatkan tampuk kekuasaan tertinggi di Korea Utara, Kim Yo Jong digadang-gadang bakal lebih kejam dibanding Kim Jong Un.

Hal itu disampaikan oleh Profesor Natasha Lindstaedt dilansir dari Daily Mirror Sabtu (25/4/2020), menyebut gender bukan penghalang untuk melakukan kekejaman.

Pakar rezim totalitarian itu mengatakan, Kim Yo Jong pun bakal menjaga tradisi keluarga sebagai penguasa dari sejak Kim Il Sung menjabat di tahun 1948 silam.

"Saya tidak percaya posisinya sebagai perempuan bakal melemahkan posisinya jika dia memegang kekuasaan," beber Profesor Lindstaedt.

Baca Juga: Bahaya! Jika Kim Jong Un Benar Meninggal dan Kekuasaan Beralih ke Adik Perempuannya, Korea Utara Bisa Makin Sengsara, Wajah Polos Rupawan Kim Yo Jong cuma Tipu Daya

"Sangat dimungkinkan dia akan mengambil pendekatan yang lebih kejam dari kakaknya terhadap dunia karena level kemiskinan yang mereka alami," papar Lindstaedt. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : New York Post, Daily Mirror, Sosok.id

Baca Lainnya