Sosok.ID - Jagat media, sempat dihebohkan dengan viralnya video siswa lulusan SMA yang menggelar pesta kelulusan di tengah wabah virus corona.
Melansir Kompas.com, video tersebut beredar di aplikasi Tik Tok dengan judul yang mengundang kemarahan publik.
"Siapa Bilang Tak Ada Perayaan Lulusan Angkatan Corona. Corona Menangis Melihat Ini", tulis si pengunggah video.
Tak ayal tindakan perayaan itu dikecam warganet.
Terlebih siswa-siswi dalam kerumunan itu tidak menggunakan masker sekalipun dunia sedang berkutat dengan pandemi Covid-19.
Di tengah asiknya anak-anak berjoget ria, tiba-tiba masuk bus pemadam kebakaran (damkar) ke halaman sekolah.
Bus damkar itu masuk melewati plang SMA 1 Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang diyakini sebagai lokasi digelarnya pesta.
Para siswa membentuk barisan dan berteriak histeris, sementara Damkar menyemprotkan air ke tubuh siswa yang berjoget merayakan kelulusan.
Video dengan durasi penayangan 33 detik itu jadi bual-bualan.
Padahal saat kelulusan pada tanggal 2 Mei 2020 lalu, pemerintah telah mengimbau aturan untuk tidak membentuk kerumunan di tengah virus corona.
Selain itu, pemerintah juga mewajibkan warga untuk menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain.
Namun orang-orang yang terlibat dalam video tidak melakukannya.
Rupanya, ada kebenaran lain di balik viralnya video tersebut.
Bukan sedang berpesta, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan Sumatera Barat Suryanto menyebut video yang beredar sebagai ulah oknum tak bertanggungjawab.
Pasalnya, itu hanya editan semata.
Alih-alih berpesta merayakan kelulusan SMA, para siswa-siswi dalam video sebenarnya sedang melakukan kegiatan rutin sekolah.
"Itu hasil editan. Video itu sebenarnya adalah berisi tentang kegiatan rutin siswa di sekolah. Tapi kemudian diedit seolah-olah perayaan kelulusan siswa," kata Suryanto, Kamis (11/6/2020).
Berdasarkan klarifikasi yang dilakukan Suryanto kepada Kepala Sekolah SMA 1 Enam Lingkung, Sri Astuti, dikatakan bahwa perekaman video dilakukan sebelum corona masuk di Indonesia.
Hal itu disampaikan Sri dalam surat klarifikasi resmi ke Dinas Pendidikan Sumbar.
Tertulis dalam surat, kegiatan itu dilakukan anak-anak pada 1 Maret 2020 sebagai kegiatan rutin kenang-kenangan angkatan kelas XII.
Baca Juga: Norak! Siswa-Siswi di Riau Rayakan Kelulusan dengan Aksi Tak Senonoh
Seperti diketahui, pada 1 Maret 2020 pemerintah belum mengumumkan adanya kasus virus corona, sehingga para siswa pun tidak menggunakan masker.
"Video itu kemudian diedit seolah-olah saat perayaan kelulusan," kata Suryanto.
Kendati demikian, pemerintah masih belum menemukan pelaku yang mengedit video tersebut dan menyebarluaskannya dengan judul kontroversial.
"Siapa orangnya, kami belum tahu," tambah Suryanto. (*)