Pecah Kongsi Politik Malaysia, Duduk di Blok Oposisi dalam Sidang Parlemen Buat Mahathir Mohamad Dipecat dari Partai Bersatu

Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:42
Straitstimes

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad

Sosok.ID - Di tengah situasi pandemi yang sedang dialami dunia, Malaysia justru mengalami gejolak politik.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan empat anggota parlemen lainnya dipecat dari Partai Pribumi Bersatu pada Kamis (28/5).

Melansir Channelnewsasia.com, dalam surat yang ditujukan kepada Mahathir, Sekretaris Eksekutif Bersatu Muhammad Suhaimi Yahya mengatakan, Mahathir dipecat karena melanggar Pasal 10.2.2 dan 10.2.3 konstitusi partai.

Baca Juga: Tampuk Kekuasaan PM Malaysia Terancam, Mahathir Mohammad Layangkan Mosi Tidak Percaya ke Parlemen

Menurut Suhaimi, Mahathir duduk bersama blok oposisi selama sidang parlemen pada 18 Mei, dan bukan dengan koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin Ketua Bersatu dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Anggota parlemen lainnya yang dipecat dari Bersatu adalah Mukhriz Mahathir, Syed Saddiq, Amiruddin Hamzah, dan Maszlee Malik.

Pendukung Mahathir berselisih dengan mereka yang mendukung Muhyiddin.

Baca Juga: Raja Malaysia Bisa Tunjuk Perdana Menteri Baru Gantikan Mahathir, Namun Aturan Nyeleneh Ini Bisa Berujung Kerusuhan Besar

Perpecahan dalam partai terjadi setelah keputusan Muhyiddin untuk bekerjasama dengan Barisan Nasional (BN) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) untuk membentuk pemerintahan yang berkuasa awal tahun ini.

Setelah pembentukan koalisi baru, Muhyiddin ditunjuk dan dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia kedelapan.

asia.nikkei.com
asia.nikkei.com

Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia pengganti Mahathir Mohammad

Mahathir sebelumnya mengusulkan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin di parlemen, yang telah diterima Ketua Parlemen Malaysia Mohamad Ariff Md Yusoff.

Baca Juga: Anwar Ibrahim, Eks Napi Kasus Sodomi Calon Pengganti Mahathir Mohamad di Kursi Perdana Menteri untuk Pimpin Malaysia

Mahathir mundur sebagai ketua Bersatu

Awal bulan ini, Mahathir mengatakan, ia mengundurkan diri sebagai Ketua Bersatu pada Februari lalu karena ia menentang keputusan partai untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan (PH) dan bergabung dengan BN juga PAS untuk membentuk pemerintahan baru.

"Saya pikir, keputusan Bersatu untuk meninggalkan PH tidak memiliki dasar yang baik. Saya mendapat dukungan yang baik dari PH. Mereka memutuskan untuk memberi saya otonomi penuh untuk memutuskan kapan saya harus mengundurkan diri (untuk memberi jalan untuk Anwar Ibrahim)," kata Mahathir.

Baca Juga: Babak Baru Kemelut Politik Malaysia, Mahathir Muhamad Kecam 'Kubu Pecundang' Penuh Korup dan Kleptokrat Menjabat Jadi PM Baru

"Ketika keputusan itu dibuat, dan saya mendapat dukungan penuh dari PH, saya memberi tahu Muhyiddin bahwa karena saya memiliki dukungan penuh, mengapa kita harus meninggalkan PH? Jika ada alasan lain, kita harus menunggu," ujarnya seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Tetapi, dia (Muhyiddin) percaya bahwa kita perlu meninggalkan PH pada hari yang sama. (Dia mengatakan) jika kita tidak pergi, orang-orang Melayu akan dihancurkan. Mereka akan dihancurkan oleh DAP (Partai Aksi Demokratik)," sebut Mahathir.

Malaymail
shafwan_zaidon

Kemelut politik Malaysia, Mahathir Mohamad dipecat dari Partai

Baca Juga: Bersikeras Minta Tampuk Kekuasaan, Mantan Wakil PM Malaysia yang Pernah Sodomi Ajudannya Bakal Pimpin Negeri Jiran

Mahathir mengatakan, Bersatu seharusnya menunggu dan meluangkan waktu untuk berpikir dengan hati-hati.

Sebab, telah bekerja dengan pihak lain di PH, termasuk DAP, untuk menjatuhkan BN dan memenangkan Pemilihan Umum bersejarah Malaysia pada 2018.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Politik Malaysia bergejolak, Mahathir dipecat dari Partai Bersatu"

(S.S. Kurniawan)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya