Sosok.ID - Di tengah pandemi virus corona alias covid-19, sejak Kamis (9/4/2020), sebanyak 547 TKI balik dari Malaysia ke Indonesia via Lanud Seowondo Medan.
Mereka tiba melalui Bandara Internasional Kuala Namu untuk dan dibawa ke Pangkalan Udara (Lanud Soewondo).
Sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing, mereka akan melakukan karantina sementara di gedung eks Bandara Polonia Medan selama 3 - 4 hari.
Melansir Kompas.com, pemulangan TKI ini difasilitasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut bersama Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Medan dan TNI AU Lanud Soewonda di Apron Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan.
Kepala BPBD Provinsi Sumut sekaligus Wakil Sekretaris Gugus Tugas Riadil Akhir Lubis bersama dengan tim yang telah dibentuk, mmenatau dan mengkoordinir langsung proses pemulangan TKI dari Malayasia.
“Mereka kita tampung untuk transit atau karantina sementara," kata Riadil dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), dilansir oleh Sosok.ID.
"Kita sudah cek kondisi semua TKI, semuanya sehat. Dari Malaysia mereka sudah diperiksa dan membawa surat tanda sehat. Masuk di Bandara Kualanamu juga dilakukan pemeriksaan lagi melalui KKP, begitu pula saat di karantina, diperiksa lagi oleh Dinkes Sumut,” lanjutnya.
Meski begitu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumut Nurlela mengaku prihatin dengan kondisi para TKI yang tiba di Indonesia via Lanud Soewondo.
Pasalnya, para TKI yang terdiri dari 77 perempuan dan anak-anak itu datang dengan kondisi tidak membawa apa-apa.
Sebelum dikembalikan ke daerahnya masing-masing, Nurlela pun menyempatkan diri memberi arahan dan bantuan pada mereka.
“TKI yang dipulangkan ini ada 77 perempuan dan tiga anak-anak, bahkan ada yang masih bayi. Mereka pulang seadanya, hanya bawa baju di badan," ujarnya, Sabtu (11/4), dikutip dari Kompas.com.
Bantuan yang Nurlela berikan pada TKI perempuan dan anak itu antara lain berupa bantuan sandang, pangan, produk kewanitaan dan sanitasi, keperluan nutrisi bayi seperti susu, dan bantuan lainnya.
Baca Juga: Tak Peduli Apa Itu Corona, Para TKI Ini Tetap Antre untuk Bisa Bekerja di Korea Selatan
Nurlela tak lupa memberikan imbauan pada mereka agar selalu mematuhi prosedur yang berlaku sebelum berangkat merantau untuk bekerja ke negeri orang.
“Tetap semangat Ibu-ibu, kita jadikan ini pelajaran berharga. Berangkat untuk bekerja ke negara tetangga harus melalui prosedur yang jelas dan resmi. Kasihani anak-anak kita yang ikut bersama kita,” pesan Nurlela.
Dalam hal ini, ia telah berkoordinasi dengan Kadis PPPA provinsi lainnya agar saat tiba di wilayah masing-masing, mereka mendapatkan perhatian serta dukungan.
Kepala BPBD Provinsi Sumut Riadil Akhir Lubis menegaskan, selama masa karantina di Medan, kebutuhan pangan dan sandang juga turut diperhatikan.
“Karena kita lihat ada yang datang hanya bawa baju di badan. Jadi pemulangan ini juga kita berikan bantuan pakaian, peralatan mandi, kelengkapan wanita dan anak,” ungkap Riadil. (*)