Saat Dunia Gencar Perangi Wabah Virus Corona, Perusahaan Ini Malah Tawarkan Rp 65 Juta untuk Orang yang Mau Diinfeksi

Selasa, 10 Maret 2020 | 12:45
KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN

Ilsutrasi - Tim medis RSUP Sanglah dalam simulasi penanganan pasien terjangkit virus corona di Ruang Isolasi Nusa Indah, Rabu (12/2/2020).

Sosok.id - Seluruh dunia saat ini tengah beramai-ramai memerangi wabah virus corona.

Namun, tidak dengan perusahaan yang satu ini.

Sebab mereka justru membayar seseorang agar mau diinfeksi virus corona.

Saat dunia sedang memberantas wabah, perusahaan ini justru membayar orang senilai Rp 65 juta untuk diinfeksi virus Corona.

Baca Juga: Depresi Gegara Identitasnya Terungkap ke Publik Jadi Penyebab 2 Pasien Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia Tak Kunjung Sembuh

Perusahaan bernama Hvivo tersebut akan menerapkannya di laboratorium miliknya di Queen Mary BioEnterprises Innovation Center, Whitechapel, London.

Dilansir Daily Star, para ahli di Queen Mary BioEnterprises Innovation Center akan menginfeksi 24 orang sehat dengan dua strain virus, yakni OC43 dan 229E.

Kedua virus ini adalah jenis virus Corona yang umum.

Meskipun percobaan akan menyebabkan gejala pernapasan ringan pada peserta, tetapi efek yang terjadi dilaporkan tidak akan separah COVID-19.

Baca Juga: 'Perlu Masker Tapi Bukan Corona', Wirang Birawa Ramalkan Porak Poranda Bencana di Pulau Jawa Saat Matahari Terbenam, Netizen: Lindungilah Kami ya Allah

Percobaan yang melibatkan 24 peserta ini bukan cuma-cuma dan tanpa alasan.

Orang-orang yang rela untuk diinfeksi akan dibayar senilai 3.500 Poundsterling atau sekitar Rp 65 juta.

Para ilmuwan meyakini, percobaan ini dapat membantu menurunkan penyebaran virus Corona dan menemukan vaksin yang efektif.

Selama studi, peserta akan diisolasi selama dua minggu.

Baca Juga: Panik WHO Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Uang Kertas, Wanita Ini Nekat Masukkan Rp 6,5 Juta ke Dalam Microwave hingga Gosong, Pihak Bank Justru Beri Reaksi Tak Terduga Saat sang Wanita Minta Tukar dengan yang Baru

Mereka akan diberi makanan terbatas.

Selain itu, mereka juga tidak akan dapat berolahraga atau melakukan kontak fisik dengan orang lain.

Para peserta akan menjalani serangkaian pemeriksaan selama waktu itu.

Pemeriksaan meliputi uji usap nasofaring dan tes darah.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Tambah 4 Hari Libur untuk Tahun 2020, Benarkah Karena Wabah Virus Corona?

Semua jaringan kotor yang terinfeksi virus juga akan dikumpulkan.

Nantinya, obat-obatan dan vaksin yang paling efektif akan digunakan pada pasien virus Corona sesungguhnya.

Para perawat dan dokter yang terlibat harus menggunakan pakaian pelindung dan ventilator saat bekerja di laboratorium.

Namun, sebelum percobaan dimulai, Hvivo perlu mendapatkan lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris.

Baca Juga: Sempat Ogah Dikarantina Gegara Harus Banting Tulang, Akhirnya Driver Ojol Suspect Corona Ditemukan, Ternyata Dibantu Pihak Perusahaan Ojek Online, Begini Kronologinya!

Sebab, 35 kandidat vaksin telah terdaftar oleh WHO, tanpa nama Hvivo tercantum.

Ditambah, percobaan ini adalah bagian dari perlombaan sedunia senilai 2 miliar US dolar (sekitar Rp 28,67 triliun) untuk menemukan vaksin virus yang mematikan, terutama untuk orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang buruk.

Sebelumnya, perlombaan serupa pernah dimenangkan oleh Sanofi, perusahaan farmasi asal Perancis yang membuat vakin flu tahun 2019.

Sanofi mendapat imbalan senilai 1,6 miliar Poundsterling (sekitar Rp 29 triliun).

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Publik Gegara Diduga Kabur Saat Jalani Karantina, Driver Ojol Suspect Corona di Batam Akhirnya Ditemukan

Oleh karena itu, Cathal Friel, Direktur Eksekutif perusahaan induk Hvivo, Open Orphan, mengatakan bahwa perusahaannya akan berada di garis depan untuk berjuang melawan wabah.

Selain Hvivo, para ilmuwan di Seattlre juga meminta sukarelawan sehat untuk berpartisipasi dalam percobaan selama 14 bulan.

Studi yang diluncurkan oleh Moderna Therapeutics tersebut akan dimulai pada akhir April 2020.

The Wall Street Journal melaporkan, para peserta tidak perlu dikarantina.

Baca Juga: Negaranya Diduga Masih Bersih dari Kasus Virus Corona, Korea Utara Tak Segan-segan Bakal Tembak Warga China yang Berani Langgar Perbatasan Negara

Peserta akan menerima bayaran sekitar 1.100 US dolar atau sekitar Rp 15 juta atas partisipasinya.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Dunia Sedang Berantas Wabah, Perusahaan Ini Bayar Orang Rp 65 Juta untuk Diinfeksi Virus Corona

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya