Tak Mau Ribet, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Pejabat yang Terjangkit Virus Corona, Begini Kata WHO!

Sabtu, 15 Februari 2020 | 17:50
KCNA

Tak Mau Ribet, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Pejabat yang Terjangkit Virus Corona, Begini Kata WHO!

Sosok.ID - Berbatasan langsung dengan China, Korea Utara (Korut) beberapa waktu lalu kabarkan tak terkena dampak virus corona.

Padahal di negara tetangganya yang hanya berjarak sejengkal, banyak korban telah berjatuhan di China akibat virus ini.

Kabar terakhir mengatakan bahwa setidaknya lebih dari 1.500 orang telah meregang nyawa lantara virus jenis baru ini.

Sebelumnya, Kim Jong Un mengklaim tak ada virus corona di negaranya.

Baca Juga: Bayi 6 Bulan Tewas Dimutilasi Orangtuanya jadi 3 Bagian, Dibuang ke Sumur dan Ditinggalkan, Ayah Tirinya Mengelak Sebut Sang Anak Meninggal Usai Minum Obat Flu

Tapi ternyata pemimpin diktator itu salah perkiraan, wabah yang muncul pada bulan Desember tahun lalu itu telah masuk ke negara beribukota Pyongyang itu.

Awalnya, virus tersebut memang nihil atau tidak terdeteksi di daratan Korea Utara, tapi kenyataannya berbeda.

Salah seorang pejabat pemerintahan yang belum lama singgah di China, pulang ke Korut dengan membawa wabah COVID-19 tersebut.

Mengutip dari New York Post, Korut telah mengeksekusi seorang pasien positif virus corona.

Baca Juga: Wisata Seks di Puncak Mendunia Gegara Youtube, Turis Mancanegara Berbondong-bondong Datang ke Indonesia Hanya Untuk Mencicipi, Begini Penjelasannya!

Hal itu lantaran orang tersebut nekat kabur dari karantina yang dibuat pemerintah untuk pergi ke pemandian umum.

Tribunnews
Tribunnews

Ilustrasi eksekusi mati.

Aksi itu dinilai Kim Jong Un sebagai sebuah pelanggaran dan akan membawa malapetakan bagi negaranya.

Kabar eksekusi mati pejabat Korut itu dikonfirmasi oleh salah satu kantor berita Korea Selatan, Dong-a Ilbo.

Media tersebut melaporkan bahwa lelaki itu adalah seorang pejabat pemerintaahn yang telah ditempatkan di ruang isolasi lantaran habis melakukan perjalanan ke China.

Baca Juga: Pamannya Meninggal Dunia, Pria Ini Tak Mau Minta Bantuan Tetangga, Nekat Seret Jasad sang Paman ke Belakang Rumah dan Kuburkan Mayatnya Sendirian

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengatakan akan melakukan tindakan secara hukum militer bagi siapapun yang meninggalkan lokasi karantina tanpa izin.

Lembaga pemerintah dan orang asing yang tinggal di Korea Utara juga diharapkan untuk mematuhinya "tanpa syarat", kata media Korea Utara.

Kemarin, Pyongyang mengumumkan bahwa karantina telah diperpanjang hingga 30 hari - lebih dari dua kali yang direkomendasikan oleh bos kesehatan dunia.

Kim Jong Un pun hampir sepenuhnya menutup perbatasan dengan China, satu-satunya sekutu diplomatik utama mereka.

Baca Juga: Masuk Babak Baru, Buntut Kasus Video Syur Mirip Dirinya Tersebar Luas di JagatMaya, GiselSampai Kepaksa Nonton: Eh Memang Rada Mirip, Geli Jadinya

Penerbangan dikurangi dengan jalan dan rel kereta baik yang tertutup atau sangat dibatasi.

the week
the week

Dari 25 Negara yang Terserang Virus Corona, Tak Ada Satu Kasus Tercatat Terjadi di Indonesia, Tapi Organisasi Kesehatan Dunia WHO Malah Prihatin

Sementara itu, pejabat tersebut dikarantina di bawah kebijakan mengisolasi siapa pun yang pernah ke China.

Bahkan, seorang pejabat lain dikatakan juga diasingkan ke sebuah peternakan Korea Utara setelah mencoba untuk menutupi perjalanannya ke negara asal wabah virus corona, China.

Pejabat kedua yang diasingkan dilaporkan adalah anggota Badan Keamanan Nasional Korea Utara, menurut Mirror.

Baca Juga: Bukan Hanya karena Unggahan di Facebook yang Diduga Menyindir Jokowi dan Jan Ethes, Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Mengaku Dibebastugaskan karena Dua Hal Lainnya

Kabar kematian penderita virus corona dari Korut itu justru dibantah oleh Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berpusat di Pyongyang.

Pejabat WHO itu mengatakan pada Voice of America (VOA) bahwa mereka belum mendapat laporan mengenai kasus itu dari pemerintah Korut.

Menurutnya, Korea Utara masih bersikap tak ada kasus virus corona di wilayahnya.

Padahal secara fakta negara komunis itu hanya berjarak 880 mil dari pusat penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Punya Mantan Istri Juragan Hotel Mewah Hingga Ditinggal Nikah Lagi dengan Pengusaha Kelas Internasional, Begini Kabar Ayah Nagita Slavina Habiskan Waktu di Masa Tua

"Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus corona baru, tetapi kami curiga terhadap klaim tersebut," kata Bir Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB kepada Korea Biomed, seperti dilaporkan oleh Mirror.

Harry Kazianis, Direktur Studi Korea di Pusat Kepentingan Nasional, mengatakan kepada Fox News bahwa tidak mungkin Korea Utara tidak terkena dampak oleh virus corona.

Baca Juga: Benarkah Dikorupsi? 191 Pohon Monas Diisukan Bernilai Jual Tinggi dan Bakal Jadi Furnitur, Politisi Demokrat: Patut Diduga Pemprov DKI Mencuri Aset Pemda Secara Sengaja!

"Mereka jelas berbohong karena mereka tidak ingin menunjukkan kelemahan atau bahwa ada ancaman terhadap rezim," kata Kazianis. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : New York Post, VOA, Mirror, Dong-a Ilbo

Baca Lainnya