Sosok.ID - AJ Freund, seorang bocah berusia 5 tahun dari Crystal Lake, McHenry Country, Illinois, AS, ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan.
Mayatnya terkubur di kuburan dangkal, yang berjarak sekitar 20 menit dari rumahnya.
Sebelum kematiannya, ia sempat menyampaikan beberapa kalimat pada dokter, informasi seolah ia mengalami kasus kekerasan di rumahnya.
AJ Freund, tewas setelah menderita cedera kepala serius.
Nahasnya, ia tewas di tangan ibunya, Joann Cunningham yang mengaku bersalah atas pembunuhan tersebut.
Melansir Mirror, beberapa bulan sebelum tubuh mungilnya ditemukan terbungkus plastik, AJ sempat mengungkapkan kondisinya pada dokter.
Pada 18 Desember 2018, AJ Freund dibawa ke dokter dan ditemukan memar besar di pinggul kanannya.
Ibunya, JoAnn Cunningham' berkata bahwa anjing mereka melompat ke arah bocah itu dan menyebabkan cedera, tetapi dokter masih curiga dengan keterangan itu.
Adapun catatan dokumen resmi, AJ mengungkapkan kepada dokter A & E, "mungkin ibu tidak bermaksud menyakiti saya," katanya
Kemudian dilanjutkan dengan kalimat menyayat lainnya, "mungkin seseorang telah memukul saya dengan ikat pinggang".
Sayangnya, catatan menunjukkan bahwa perkataan AJ saat itu, tidak cukup kuat, tidak ada bukti yang cukup yang dapat menempatkannya dalam perlindungan.
Hingga akhirnya ia harus menderita dan tewas, secara menyedihkan.
AJ kecil dibiarkan membusuk di ruang bawah tanah keluarga yang penuh kecoak sebelum dibawa ke kuburan yang tertutup jerami dangkal berhari-hari setelah sekarat.
AJ menerima beberapa pukulan di kepala yang menyebabkan cedera serius.
Polisi digiring ke penemuan mengerikan itu oleh ayahnya, yang sebelumnya mengklaim bahwa AJ menghilang setelah terselip di tempat tidur di rumahnya.
Penyidik kemudian menemukan beberapa barang untuk diamankan.
Menurut catatan pengadilan, penyidik menemukan sekop di rumahnya, serta foto daftar belanja untuk barang-barang seperti lakban, sarung tangan plastik, penyegar udara dan pemutih.
Ayahnya, Andrew Freund Sr (61), membantah telah membunuh AJ pada 14 April tahun lalu.
Selanjutnya ia akan muncul di pengadilan pada 27 Februari mendatang.
Sedangkan Ibu AJ, Joann Cunningham, mengaku bersalah atas pembunuhan tersebut.
Dia akan mengetahui tanggal hukumannya bulan depan.
Cunningham (36), yang hamil pada saat kejahatan berlangsung dan telah melahirkan seorang anak perempuan, mungkin akan dikurung hingga ia berusia 96 tahun.
Sebuah video juga dikatakan memperlihatkan AJ berbaring telanjang di sebuah dipan.
Terdapat perban di pergelangan tangan dan pinggulnya, serta bungkusan es yang menutupi matanya.
Video tersebut memperlihatkan dada, leher, dan mata AJ yang tampak memar parah.
Menurut catatan pengadilan, di video tersebut ibunya tampak mencaci maki AJ karena mengompol.
Tetangga AJ juga mengamati bahwa bocah laki-laki itu seringkali mengenakan perban dan mengatakan bahwa dia "secara tidak sengaja menumpahkan air mendidih ke seluruh tubuhnya".
Di malam kematian AJ, dikatakan bahwa ibunya menemukan pakaian dalam yang kotor di pakaian AJ, yang kemudian membuat AJ harus dihukum mandi air dingin selama 20 menit, sebelum memukulinya lebih jauh hingga 'AJ mengatakan yang sebenarnya', alsan mengapa pakaiannya kotor.
Otopsi menunjukkan AJ mengalami pembengkakan hebat pada otak, memar dan lecet di kepalanya, lecet berulang di batang tubuhnya dan keempat ekstremitasnya, serta adanya luka yang cocok dengan pola kepala pancuran yang bisa dilepas.
Ketika penyidik mengunjungi tempat kejadian setelah kematiannya, adik laki-lakinya memberi tahu mereka bahwa orang tuanya mengatakan untuk tidak membicarakan AJ.
Dia menambahkan bahwa ibunya mengatakan kepadanya bahwa AJ telah "jatuh dari tangga dan memiliki banyak burung hantu."
Dokumen juga menunjukkan bahwa Departemen Layanan Anak dan Keluarga negara telah mengunjungi rumah keluarga tersebut setidaknya 17 kali setelah kelahiran AJ di tengah tuduhan pelecehan dan pengabaian.
Adapun AJ ditempatkan di rumah asuh pada November 2013, sebulan setelah ia dilahirkan.
Dia dikembalikan ke rumah orang tuanya pada Juni 2015.
Foto-foto juga muncul dari rumah tempat ia dibesarkan, dikelilingi oleh kencing dan kotoran anjing.
Foto-foto dari 2012 dan 2013 diambil sebelum AJ lahir, menunjukkan kamar-kamar kotor dengan tumpukan sampah dan benda-benda berserakan di semua tempat.
Ketika polisi mengunjunginya kembali di tahun 2018, mereka mengatakan rumah itu "menjijikkan" dengan langit-langit jatuh dan lantai robek, sementara mereka masih menyalahkan anjing keluarga.
Dalam sebuah pernyataan, nenek dan keluarga asuh AJ mengatakan bahwa orang tua kandung AJ, "tiba-tiba" mencegah mereka melakukan kontak dengannya.
Mereka menambahkan: "Sementara kami memiliki dia dalam hidup kami, ia memiliki kehidupan yang bahagia dan menyenangkan."
"Bocah kecil yang cerdas ini suka membaca buku, membuat teka-teki, bermain dengan Thomas the Train-nya, truk pemadam kebakaran, buldoser, mixer semen dan Ninja Turtles.
"Saat bersama kami, dia adalah bocah yang sangat ingin tahu dan gemar belajar tentang segalanya."
(*)