Bikin Warga Curiga dengan Gorong-gorong Mampet, Seorang Siswa Diduga Korban Bullying Ditemukan Tewas Terjebak di Beton Drainase, Wakepsek: Paling Anak-anak Cuma Becanda

Jumat, 31 Januari 2020 | 13:45
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA

Jenazah siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong dekat sekolahnya dimakamkan setelah dilakukan otopsi, Rabu (29/1/2020).

Sosok.ID - Seorang siswi berseragam pramuka ditemukan dalam kondisi tewas di saluran drainase di SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mayat perempuan yang diketahui sebagai Delis Sutisna (13), seorang siswi kelas VII ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan di saluran gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020).

Melansir Kompas.com, Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, mayat perempuan tersebut ditemukan pertama kali oleh satpam sekolah.

Mayat Delis yang tersembunyi dibalik gorong-gorong, dievakuasi oleh tim unit identifikasi Polres Tasikmalaya setelah membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Baca Juga: Tubuh Lemasnya Dibopong Teddy Keluar Kamar Hingga Tak Sadarkan Diri di Depan Anak-anaknya, Detik-detik Kematian Lina Sempat Terekam CCTV

Menurut Nining (48), warga yang tinggal di depan SMPN 6 Tasikmalaya menuturkan bahwa saat hujan turun, gorong-gorong biasanya mengalir lancar dan tidak mampet.

Namun pada Senin sore tersebut, gorong-gorongnya tidak lancar, sehingga mengakibatkan air hujan meluap hingga ke jalan.

Saat mengecek saluran air, warga yang menemukan mayat mengaku kaget. Sementara dari kondisinya, diduga jenazah Delis telah berada di saluran drainase itu selama berhari-hari.

Hasil Visum Dokter

Usai ditemukan, mayat Delis dibawa ke RSU dr Soekardjo Tasikmalaya pada Senin sore guna dilakukan visum dan memenuhi proses penyidikan.

Baca Juga: Hasil Autopsi Lina Bakal Diumumkan, Teddy Minta Rizky Febian Cabut Laporan Polisi Usai Ngaku Sempat Berikan Minuman Ini Sebelum Istri Kejang-kejang dan Pingsan

Dari hasil visum, dokter menemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban.

"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata Kasat Reskirm AKP Dadang Soediantoro, dikutip dari TribunJabar.id, via Kompas.com.

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA

Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota sedang mengevakuasi temuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020).

Polisi juga mendatangkan dokter forensik guna melakukan otopsi pada tubuh korban, Selasa (28/1/2020).

Saat melakukan olah TKP, beberapa barang-barang sekolah milik Delis diamankan oleh polisi.

Baca Juga: Digelandang Polisi atas Dugaan Kasus Penganiayaan,Nikita Mirzani Masih Sempat Cengengesan Saat Singgung Media yang Boikot Dirinya: Nungguin Gambar Gua Lu Yak?

Barang-barang tersebut meliputi tas sekolah, buku, alat tulis, dan sepatu. Polisi juga menemukan adanya tali kabel berwarna hitam.

Ketika ditemukan, Delis masih mengenakan kerudungnya dengan pakaian pramuka lengkap.

Sebelum ditemukan, orangtua korban sempat membuat laporan kehilangan ke Polsek Mangkubumi.

Diduga sebagai Korban Bullying

Kepada keluarganya, korban mengaku sering diejek "bau lontong" oleh teman-temannya.

Baca Juga: Injak Usia 14 Tahun Dijual Orang Tua ke Rumah Bordil, Wanita Ini Potong Kemaluan Pacarnya dengan Alasan Cinta dan Menggunakanya untuk Berhubungan Badan Sebelum Bunuh Diri

Hal ini lantaran ibu dari korban yang berprofesi sebagai pedagang lontong.

Kerabat korban, Ade (56), juga mengungkapkan bahwa korban berasal dari keluarga pra sejahtera atau miskin, asal Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Selama ini, korban dikenal sebagai anak yang senang berada di rumah dan jarang main hingga sore.

Sepekan sebelum hilang, ibu korban menyampaikan bahwa anaknya terlihat murung dan sering berdiam diri ketika di rumah.

Baca Juga: Ketahuan Masih Bantu Mantan Suami Cicil Biaya Ruko Pasca Cerai, Raul Lemos Sempat Emosi Sampai Singgung Soal Warisan

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," jelas Ade, Senin (27/1/2020).

Wakil kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh juga mengaku pernah mendapatkan informasi serupa dari guru Bimbingan Pembinaan di sekolahnya.

"Pernah ada laporan dari guru BP. Tapi kalau korban bullying, itu tidak benar. Kalau pun ada, itu paling anak-anak hanya becanda saja," singkat Saefulloh, sembari mengalihkan jawabannya ke topik lain saat dimintai keterangan wartawan, Kamis (30/1/2020), dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Namun, Saefulloh mengklaim bahwa laporan tersebut dinyatakan selesai setelah dilakukan pembinaan kepada teman-temannya di sekolah agar tak mengulangi perbuatannya.

Baca Juga: Moncongnya yang Panjang Menancap dan Menembus Leher, Ikan Sori Tiba-tiba Menyerang Remaja SMP yang Sedang Santai Temani Ayahnya Memancing

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya