Sosok.ID - Seorang siswi berseragam pramuka ditemukan dalam kondisi tewas di saluran drainase di SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Jawa Barat.
Mayat perempuan yang diketahui sebagai Delis Sutisna (13), seorang siswi kelas VII ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan di saluran gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020).
Melansir Kompas.com, Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, mayat perempuan tersebut ditemukan pertama kali oleh satpam sekolah.
Mayat Delis yang tersembunyi dibalik gorong-gorong, dievakuasi oleh tim unit identifikasi Polres Tasikmalaya setelah membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.
Menurut Nining (48), warga yang tinggal di depan SMPN 6 Tasikmalaya menuturkan bahwa saat hujan turun, gorong-gorong biasanya mengalir lancar dan tidak mampet.
Namun pada Senin sore tersebut, gorong-gorongnya tidak lancar, sehingga mengakibatkan air hujan meluap hingga ke jalan.
Saat mengecek saluran air, warga yang menemukan mayat mengaku kaget. Sementara dari kondisinya, diduga jenazah Delis telah berada di saluran drainase itu selama berhari-hari.
Hasil Visum Dokter
Usai ditemukan, mayat Delis dibawa ke RSU dr Soekardjo Tasikmalaya pada Senin sore guna dilakukan visum dan memenuhi proses penyidikan.
Dari hasil visum, dokter menemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban.
"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata Kasat Reskirm AKP Dadang Soediantoro, dikutip dari TribunJabar.id, via Kompas.com.
Polisi juga mendatangkan dokter forensik guna melakukan otopsi pada tubuh korban, Selasa (28/1/2020).
Saat melakukan olah TKP, beberapa barang-barang sekolah milik Delis diamankan oleh polisi.
Barang-barang tersebut meliputi tas sekolah, buku, alat tulis, dan sepatu. Polisi juga menemukan adanya tali kabel berwarna hitam.
Ketika ditemukan, Delis masih mengenakan kerudungnya dengan pakaian pramuka lengkap.
Sebelum ditemukan, orangtua korban sempat membuat laporan kehilangan ke Polsek Mangkubumi.
Diduga sebagai Korban Bullying
Kepada keluarganya, korban mengaku sering diejek "bau lontong" oleh teman-temannya.
Hal ini lantaran ibu dari korban yang berprofesi sebagai pedagang lontong.
Kerabat korban, Ade (56), juga mengungkapkan bahwa korban berasal dari keluarga pra sejahtera atau miskin, asal Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Selama ini, korban dikenal sebagai anak yang senang berada di rumah dan jarang main hingga sore.
Sepekan sebelum hilang, ibu korban menyampaikan bahwa anaknya terlihat murung dan sering berdiam diri ketika di rumah.
"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," jelas Ade, Senin (27/1/2020).
Wakil kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh juga mengaku pernah mendapatkan informasi serupa dari guru Bimbingan Pembinaan di sekolahnya.
"Pernah ada laporan dari guru BP. Tapi kalau korban bullying, itu tidak benar. Kalau pun ada, itu paling anak-anak hanya becanda saja," singkat Saefulloh, sembari mengalihkan jawabannya ke topik lain saat dimintai keterangan wartawan, Kamis (30/1/2020), dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/1/2020).
Namun, Saefulloh mengklaim bahwa laporan tersebut dinyatakan selesai setelah dilakukan pembinaan kepada teman-temannya di sekolah agar tak mengulangi perbuatannya.
(*)